
Pantau - Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti dari Kerajaan Belanda mengunjungi sebuah pabrik garmen di Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada Selasa, 25 November 2025, dalam kapasitasnya sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA).
Fokus Kesehatan Finansial, Bukan Kunjungan Kenegaraan
Ratu Maxima hadir bukan sebagai Ratu Belanda, melainkan dalam perannya sebagai utusan khusus PBB, jabatan yang diberikan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres sejak September 2024.
Ia mengenakan busana kuning cerah dan syal bermotif batik saat meninjau langsung program-program perusahaan di bidang kesehatan finansial bagi karyawan.
Ratu Maxima tiba terlebih dahulu di Bandara Adi Soemarmo dan disambut oleh Wali Kota Surakarta Respati Ardi bersama Wakil Wali Kota Astrid Widayani.
Setibanya di lokasi pabrik di Sragen, ia disambut oleh Bupati Sragen Sigit Pamungkas dan perwakilan perusahaan yang dikunjungi.
Menurut Bupati Sigit, kunjungan ini menunjukkan perhatian terhadap program kesehatan finansial yang dijalankan perusahaan untuk para pekerja.
“Jadi terkait dengan kesehatan finansial yang diprogramkan oleh perusahaan bagi karyawannya itu dilihat sebagai sesuatu yang positif. Maka oleh beliau ditinjau di sini,” kata Sigit Pamungkas.
Ia juga menekankan bahwa kunjungan ini bukan dalam kapasitas kenegaraan, melainkan sebagai bentuk kerja PBB dalam mempromosikan kesehatan finansial global.
“Sebenarnya kunjungan beliau selaku utusan khusus PBB untuk kesehatan finansial. Jadi tidak kapasitas beliau sebagai ratu, tapi sebagai utusan khusus PBB. Sebagai Ratu Belanda memang sepengetahuan saya ini yang pertama datang ke Sragen,” ungkapnya.
Program Kesetaraan Gender Jadi Perhatian
Perusahaan garmen yang dikunjungi terpilih karena memiliki program Rise Kesetaraan Gender yang dinilai relevan dengan isu yang diusung oleh Ratu Maxima.
Perwakilan perusahaan, Mashuri, menjelaskan bahwa program tersebut bertujuan mengedepankan kesetaraan gender dan peningkatan kesehatan ekonomi individu.
“Karena kami ada program rise kesetaraan gender, jadi kebetulan kami memang terpilih,” ujar Mashuri.
Ia menambahkan bahwa program ini bukan hanya fokus pada isu gender, tetapi juga mencakup pendekatan menyeluruh dalam memperkuat perekonomian para pekerja.
“Di sini programnya mengedepankan masalah kesetaraan gender kemudian bagaimana cara menyehatkan perekonomiannya sebenarnya, untuk meningkatkan individunya lebih baik,” jelasnya.
Kunjungan ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap pengembangan program serupa di sektor industri lainnya, sekaligus menjadi contoh keterlibatan aktif lembaga internasional dalam isu ketenagakerjaan dan pemberdayaan ekonomi lokal.
- Penulis :
- Shila Glorya








