
Pantau - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah bersama DPRD menyepakati Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 sebesar Rp811,2 miliar.
Nilai ini mengalami penurunan sebesar 13,98 persen dibandingkan APBD 2025 yang mencapai Rp943,1 miliar.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, menyampaikan bahwa penurunan paling signifikan terjadi pada pos pendapatan transfer dari pemerintah pusat.
"Transfer ke daerah (TKD) tahun anggaran 2026 sebesar Rp632,6 miliar atau turun Rp115 miliar dibanding tahun 2025. Ini merupakan TKD terendah dalam tujuh tahun terakhir," ungkapnya.
Penurunan PAD dan Fokus Belanja Daerah
Selain pendapatan transfer, Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga mengalami penurunan menjadi Rp138,9 miliar, turun 10,44 persen dari target PAD 2025 yang sebesar Rp155,1 miliar.
Penyesuaian PAD dilakukan dengan mempertimbangkan potensi perpajakan dan realisasi PAD tahun berjalan.
Untuk sisi belanja, total belanja daerah ditetapkan sebesar Rp841,2 miliar atau turun 15,03 persen dari alokasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp990 miliar.
Belanja daerah difokuskan pada pelayanan dasar publik, belanja wajib dan mengikat, serta program-program prioritas.
"Belanja operasi ditetapkan Rp701,4 miliar atau turun 8,69 persen, termasuk penyesuaian belanja tambahan penghasilan pegawai (TPP) ASN sebesar 11,5 persen," ia mengungkapkan.
Belanja modal hanya dialokasikan Rp36,4 miliar, mengalami penurunan tajam sebesar 63,2 persen dari Rp99 miliar pada tahun 2025.
Anggaran belanja modal diarahkan untuk pembangunan infrastruktur daerah seperti jalan, gedung, irigasi, dan aset tetap lainnya.
Pembiayaan Tutup Defisit, Belanja Tak Terduga Dipangkas
Belanja tidak terduga disepakati sebesar Rp2 miliar, menyusut drastis hingga 80 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, belanja transfer ditetapkan sebesar Rp101,4 miliar, turun 10,2 persen dibandingkan alokasi tahun sebelumnya.
Di sisi pembiayaan, penerimaan pembiayaan diproyeksikan sebesar Rp30 miliar yang berasal dari estimasi sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) tahun sebelumnya.
Tidak ada pengeluaran pembiayaan yang direncanakan dalam APBD 2026.
"Dengan demikian, APBD Bangka Tengah 2026 mengalami defisit Rp30 miliar atau 3,70 persen dari total pendapatan daerah. Defisit tersebut ditutupi sepenuhnya melalui pembiayaan neto sebesar Rp30 miliar," jelas Algafry Rahman.
- Penulis :
- Shila Glorya








