Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

PBNU Diimbau Fokus Selesaikan Program dan Hindari Konflik Internal

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

PBNU Diimbau Fokus Selesaikan Program dan Hindari Konflik Internal
Foto: (Sumber : Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni. ANTARA/HO-PBNU.)

Pantau - Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni menilai energi organisasi sebaiknya difokuskan pada penyelesaian program dan persiapan menuju muktamar berikutnya, bukan memelihara konflik yang menimbulkan mudarat bagi Nahdlatul Ulama.

Amin berkata, "Untuk itu, jalan satu-satunya adalah islah sebagaimana nasihat ulama. Percuma memelihara perbedaan dan konflik. Malah hanya mendatangkan mudarat," ungkapnya di Jakarta, Rabu.

Amin menegaskan seluruh jajaran PBNU sebaiknya tetap fokus pada penyelesaian tugas organisasi dan tidak terseret dalam pusaran tuduhan maupun polemik yang berkembang.

Pernyataan tersebut disampaikan berdasarkan arahan langsung dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf agar energi organisasi tidak habis untuk merespons isu yang memperkeruh keadaan.

Amin menjelaskan bahwa Ketua Umum maupun Rais ‘Aam merupakan pemegang mandat Muktamar.

Ia menegaskan tidak ada forum apa pun di luar muktamar luar biasa yang memiliki kewenangan mencabut mandat keduanya.

Amin berkata, "Rapat atau permusyawaratan apapun selain muktamar tidak bisa memberhentikan Rais Aam maupun Ketua Umum," ungkapnya.

Ia menegaskan Rais Aam tidak dapat menyelenggarakan muktamar luar biasa secara sepihak karena MLB hanya dapat digelar bersama Ketua Umum PBNU dengan syarat dan ketentuan yang ketat.

Amin menambahkan, "Jadi tidak mudah. Ada mekanisme yang harus diikuti, dan semuanya jelas diatur dalam AD/ART," ujarnya.

Masa khidmat kepengurusan PBNU saat ini akan berakhir pada Januari 2027.

Dengan sisa waktu sekitar satu tahun, Amin menilai energi organisasi perlu difokuskan pada penyelesaian program.

Ia mengingatkan bahwa dalam tradisi para kiai, konflik yang dipelihara hanya akan membawa kesialan bagi siapa yang mengobarkannya.

Amin berharap seluruh pihak menahan diri dan menenangkan suasana demi menjaga marwah organisasi serta keberlanjutan program strategis NU menjelang akhir masa kepengurusan.

Penulis :
Aditya Yohan