
Pantau - Polda Sumatera Utara mengerahkan 1.030 personel untuk penanganan dampak bencana yang melanda 12 kabupaten/kota di wilayah tersebut.
Respons Cepat dan Kolaboratif
Kombes Pol Ferry Walintukan menyatakan “Dalam upaya penanganan, kami mengerahkan 1.030 personel gabungan dari satuan wilayah, Direktorat Samapta, Satuan Brimob, bidang TIK, dan Bidang Dokkes,” ungkapnya.
Personel disebar ke seluruh titik bencana untuk melakukan pendataan lokasi terdampak, evakuasi warga, pendirian posko darurat, serta penyaluran bantuan bagi masyarakat.
Upaya penanganan dilakukan secara kolaboratif bersama pemerintah daerah, TNI, BPBD, serta lembaga terkait guna mempercepat respons dan penyelamatan.
Ferry menegaskan “Kolaborasi antarpemangku kepentingan menjadi kunci percepatan penyelamatan,” ujarnya.
Bantuan Kemanusiaan dan Imbauan Kewaspadaan
Dampak bencana terbesar terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Kota Sibolga, dan Mandailing Natal yang mengalami banjir serta puluhan titik longsor dengan ketinggian air mencapai satu meter.
Polda Sumut juga menyiapkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Sibolga.
Ferry menjelaskan “Bantuan berupa makanan siap saji, selimut, logistik kebutuhan dasar, obat-obatan hingga perlengkapan evakuasi,” ungkapnya.
Masyarakat diimbau tetap waspada menghadapi potensi bencana susulan, terutama yang tinggal di wilayah rawan longsor dan bantaran sungai.
Ferry menambahkan “Kami meminta masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Bila situasi mengancam keselamatan, segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman atau menuju posko darurat terdekat,” ujarnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti







