
Pantau - Bupati Pasaman, Welly Suhery, meninjau langsung sejumlah titik banjir dan longsor di Kecamatan Bonjol, Sumatera Barat, untuk memastikan langkah penanganan bencana berjalan efektif serta memberikan semangat kepada warga terdampak.
Pemkab Dirikan Posko dan Fokus pada Bantuan Kebutuhan Dasar
Dalam kunjungannya, Bupati menyatakan bahwa prioritas pemerintah saat ini adalah memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak bencana.
"Kita dirikan posko bencana agar masyarakat mudah mendapatkan layanan, termasuk tenaga medis dan obat-obatan", ujar Welly.
Ia menegaskan pentingnya penyediaan bantuan mendesak seperti selimut, tikar, dan makanan siap saji demi menjaga kenyamanan dan keamanan pengungsi.
Welly juga mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai dan wilayah perbukitan agar tetap waspada terhadap potensi banjir dan longsor susulan.
Bupati Pasaman meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi terkait untuk terlibat aktif dalam membantu warga, terutama di wilayah yang terdampak cukup parah.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyerahkan bantuan berupa sembako dan kebutuhan dasar lainnya secara simbolis di posko pengungsian.
Sungai Meluap, Ratusan Warga Terdampak dan Mengungsi
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pasaman, Deseianti, menjelaskan bahwa intensitas hujan tinggi selama beberapa hari terakhir menyebabkan Sungai Alahan Panjang Bonjol meluap.
Luapan sungai ini memicu banjir bandang di Jorong Pandam, Nagari Limo Koto, pada Rabu, 26 November 2025.
Banjir juga terjadi di beberapa titik lain seperti Jorong Lungguak Batu, Nagari Koto Kaciak Barat, dan Jorong Kampuang Tampang, Nagari Ganggo Mudiak.
Sejumlah rumah warga dilaporkan terendam, dan satu rumah dilaporkan hanyut terbawa arus banjir.
Sebagian besar warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman untuk menghindari banjir susulan.
Di Jorong Tampang, luapan Sungai Alahan Panjang menghanyutkan satu jembatan gantung.
Sementara itu, di Jorong Lungguak Batu, puluhan rumah terendam akibat luapan Sungai Batang Sangkut.
Di Jorong Pandam, dua rumah yang berada di pinggir sungai hanyut terseret arus, dan ratusan warga terpaksa mengungsi.
BPBD Pasaman mencatat sebanyak 123 warga terdampak langsung oleh banjir.
Sebanyak 70 orang mengungsi ke Mesjid Raya Pandam, dan 100 orang lainnya mengungsi ke Mesjid Nurul Iman, Jorong Lungguak Batu.
Selain itu, sebanyak 321 orang lainnya mengungsi ke rumah keluarga yang tidak terdampak banjir.
Akses ke lokasi pengungsian di Lungguak Batu masih sulit dijangkau karena ketinggian air terus meningkat.
"Proses evakuasi dan pembersihan dilakukan oleh TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD Pasaman, Polri, masyarakat, dan perangkat nagari setempat terus berlangsung", ungkap pihak BPBD.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








