Pantau - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya nalar kritis dan literasi digital sebagai bekal utama generasi muda dalam menghadapi derasnya arus informasi dan perkembangan teknologi.
Penekanan itu disampaikan Gibran saat menerima jajaran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada Kamis, 27 November 2025.
Dalam keterangan resmi yang disampaikan oleh Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), pesan tersebut disampaikan langsung oleh Gibran pada hari yang sama.
Ketua Umum IMM, Riyan Betra Delza, menyampaikan bahwa Wapres menyoroti peran penting mahasiswa dalam menyaring informasi yang beredar luas di ruang digital.
"Beliau menekankan pentingnya nalar kritis bagi para mahasiswa, juga sekarang dengan banyaknya informasi, beliau meminta agar generasi muda tidak terprovokasi dengan berita-berita yang tidak jelas," ungkapnya.
Peran Strategis Mahasiswa dalam Transformasi Digital
Gibran menegaskan bahwa generasi muda harus mengambil peran aktif dalam agenda transformasi teknologi nasional yang saat ini menjadi prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Mahasiswa tidak boleh hanya menjadi penonton, melainkan pelaku yang memanfaatkan teknologi untuk inovasi, menyebarkan informasi positif, dan meningkatkan daya saing bangsa.
Riyan menambahkan bahwa mahasiswa dituntut untuk menjadi individu yang mampu mengolah informasi secara bijak, bukan sekadar penerima informasi pasif.
Selain kemampuan berpikir kritis, Gibran juga menekankan perlunya peningkatan literasi secara umum agar kontribusi pemikiran mahasiswa memberikan dampak konkret terhadap pembangunan nasional.
"Yang paling penting beliau berharap para mahasiswa ini memberikan sumbangsih pikiran dan kinerja untuk bangsa," ujar Riyan.
Gibran Dukung Program AI Academy IMM
Dalam pertemuan tersebut, Gibran juga menyatakan apresiasinya terhadap program AI Academy yang digagas oleh IMM.
Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) melalui pelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan.
Pada semester pertama, AI Academy diikuti oleh sekitar 500 mahasiswa dari berbagai kampus.
IMM menargetkan sebanyak 2.000 peserta dapat mengikuti program ini pada semester selanjutnya, termasuk para kader IMM.
Sekretaris Jenderal IMM, Muhammad Zaki Mubarak, menyampaikan bahwa Wapres Gibran mendukung agar program AI Academy dikembangkan lebih luas dengan menggandeng berbagai pihak.
"Mas Wapres juga berupaya dan mendorong kami untuk terlibat dan bisa bekerja sama dengan pihak-pihak swasta yang kira-kira dapat mendukung agar program ini berjalan secara masif dan tersebar ke seluruh Indonesia," ia mengungkapkan.
IMM juga berharap Gibran dapat hadir langsung dalam peresmian besar program AI Academy yang dijadwalkan berlangsung pada awal tahun 2026 di Universitas Muhammadiyah Indonesia, Bekasi, Jawa Barat.
- Penulis :
- Arian Mesa
