
Pantau - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyatakan bahwa sebanyak 17 unit Starlink dan genset telah dikirim ke Sumatera Utara sebagai bagian dari upaya mendukung komunikasi darurat pascabanjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut.
Bantuan Darurat Difokuskan ke Tapanuli Tengah
Suharyanto menegaskan bahwa dari tiga provinsi yang terdampak, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh, wilayah yang mengalami dampak terparah adalah Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Tapanuli Tengah.
"Per hari ini juga sudah masuk bantuan Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk Sumatera Utara dan nanti akan kita distribusikan sesuai dengan kebutuhan di lapangan," ungkapnya.
Di wilayah Tapanuli Tengah, tidak tersedia sambungan listrik dan air, sehingga kebutuhan akan perangkat komunikasi darurat dan pasokan listrik menjadi sangat krusial.
BNPB mencatat bahwa untuk mendukung komunikasi pengungsi, diperlukan lebih banyak unit Starlink yang harus dipasang di area terbuka guna menghindari perebutan akses internet di antara pengungsi.
"Kemudian juga tadi saya sempat dialog dengan para pengungsi di Tapanuli Tengah. Kita sampaikan bahwa di Tapanuli Tengah, di masing-masing kelompok pengungsi itu diatur. Kalau tidak nanti berebut itu mendekati ke tempat Starlink itu untuk mendapatkan sinyal," jelas Suharyanto.
Koneksi Internet dan Bantuan Logistik Terus Dikirim
Perangkat Starlink memiliki kemampuan memberikan koneksi internet dalam radius sekitar 100 meter.
Untuk mencukupi kebutuhan para pengungsi, BNPB menargetkan tambahan lima hingga sepuluh unit Starlink agar dapat digunakan secara merata.
"Paling nggak lima atau sepuluh, sehingga setiap titik ada 100 orang. Tapi kan juga tidak semuanya. Biasanya anak-anak generasi muda yang jadi pengungsi, itu biasanya yang memanfaatkan waktu senggangnya dengan bermain atau berselancar di internet," katanya.
Ia juga menambahkan, "Karena kita zaman sekarang mungkin kalau tidak nonton televisi, baik-baik saja. Tapi kalau tidak bisa berhubungan dengan handphone, biasanya jadi masalah. Itu orang sekarang."
Selain perangkat komunikasi, bantuan dari Presiden Prabowo Subianto juga mencakup 15 perahu Landing Craft Rubber (LCR), 750 dus mie instan, 19 tenda pengungsi, dan satu unit kompresor.
"Ini adalah bantuan tahap awal dan juga bantuan dari kementerian lembaga dan dari TNI Polri juga masuk terus," ungkapnya.
Pemerintah turut mengupayakan pembukaan akses jalur-jalur yang masih terputus di Sumatera Utara dengan memanfaatkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan alat berat.
- Penulis :
- Leon Weldrick







