
Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyerahkan sertifikat keamanan kepada 24 pengelola objek vital strategis dan 13 pengelola fasilitas publik dalam sebuah acara di Jakarta, Senin, 1 Desember 2025.
Penyerahan sertifikat tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas penerapan standar minimum pengamanan sesuai dengan Peraturan BNPT Nomor 3 Tahun 2020.
Sertifikat yang diberikan bertajuk "Sertifikat Penerapan Pedoman Perlindungan Sarana dan Prasarana Objek Vital Strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme".
Apresiasi untuk Komitmen Pengamanan Nasional
Kepala BNPT, Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono, mengatakan bahwa penyerahan sertifikat ini merupakan bagian dari penguatan sistem perlindungan terhadap objek vital dan fasilitas publik yang memiliki peran penting bagi kelangsungan negara.
"Upaya ini menjadi bagian dari penguatan sistem perlindungan terhadap objek vital dan fasilitas publik yang memiliki peran krusial bagi keberlangsungan negara," ungkapnya.
Komjen Pol. Eddy menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi nasional dalam memperkuat sistem pertahanan dan keamanan.
Ia juga menegaskan, "Kegiatan ini mendukung prioritas pemerintah dalam memperkuat sistem pertahanan dan keamanan nasional serta mendorong kemandirian bangsa di berbagai bidang seperti pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, dan ekonomi biru."
Melalui kegiatan ini, BNPT berharap para pengelola yang telah memenuhi standar dapat terus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman terorisme yang semakin kompleks.
Daftar Penerima Sertifikat dan Rencana Kolaborasi
Sebanyak 24 pengelola objek vital strategis yang menerima sertifikat antara lain berasal dari sektor energi, transportasi, dan pelabuhan, seperti PT PLN Indonesia Power UBP Cilegon, PT Jakarta International Container Terminal, PT MRT Jakarta (Perseroda), hingga Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin–Belitung.
Sementara itu, 13 pengelola fasilitas publik yang menerima sertifikat mencakup instansi pemerintah, pusat perbelanjaan, hotel, dan fasilitas pariwisata, antara lain Kementerian Luar Negeri, Sarinah, Tunjungan Plaza, hingga Pertamina Mandalika International Circuit.
BNPT menyatakan akan terus memperkuat kolaborasi dengan perusahaan pengelola objek vital dan fasilitas publik guna meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan terhadap potensi ancaman keamanan.
"Kolaborasi dengan mitra strategis akan terus diperkuat untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan terhadap potensi ancaman keamanan," tegas Komjen Pol. Eddy.
Para perwakilan pengelola yang hadir menyampaikan dukungan terhadap langkah BNPT, terutama dalam hal peningkatan keamanan dan pencegahan tindak pidana terorisme di lingkungan mereka masing-masing.
- Penulis :
- Arian Mesa







