Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemetaan Kawasan Terdampak Bencana Hidrometeorologi di Sumatera Barat Menggunakan Teknologi Drone

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Pemetaan Kawasan Terdampak Bencana Hidrometeorologi di Sumatera Barat Menggunakan Teknologi Drone
Foto: (Sumber : Dampak kerusakan pemukiman warga yang disapu banjir bandang di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. ANTARA/Muhammad Zulfikar.)

Pantau – Pusat Riset Perubahan Iklim (RCCC) Universitas Negeri Padang (UNP) bersama Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) melakukan pemetaan kawasan yang terdampak bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat menggunakan teknologi drone. Pemetaan ini bertujuan untuk memberikan data spasial yang akurat dan cepat guna mendukung penanganan bencana yang lebih efektif.

Teknologi Drone untuk Pemetaan Bencana

Data spasial berbasis drone menjadi sangat penting dalam kajian risiko dan perencanaan penanganan bencana. Informasi yang diperoleh melalui pemetaan ini akan membantu pihak terkait, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BPBD Sumbar, untuk melakukan tindakan tanggap darurat dan pemulihan dengan lebih tepat sasaran.

Koordinasi dengan BNPB dan BPBD Sumbar

Pemetaan ini dilakukan dalam koordinasi dengan BNPB dan BPBD Sumbar untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan dapat segera dimanfaatkan dalam upaya penanggulangan bencana. Hasil pemetaan diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kawasan yang paling terdampak dan memudahkan perencanaan pemulihan.

Analisis dan Identifikasi Risiko

Data yang diperoleh akan dianalisis untuk mengidentifikasi perubahan tutupan lahan, kerusakan geomorfologi sungai, jalur aliran debris, dan potensi risiko susulan yang mungkin terjadi. Pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika aliran dan potensi bahaya ini sangat penting untuk merumuskan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi di masa depan.

Fokus Pemetaan di Wilayah Terparah

Pemetaan dimulai pada 30 November 2025 dengan fokus pada wilayah yang mengalami kerusakan parah akibat hujan ekstrem. Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Air Dingin dan DAS Batang Kuranji menjadi prioritas utama dalam pemetaan, karena keduanya mengalami dampak yang signifikan dari bencana hidrometeorologi.

Perluasan Pemetaan ke Daerah Lain

Selain itu, BPBD Sumbar mengusulkan agar pemetaan ini diperluas ke daerah-daerah lain yang terdampak, seperti Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Agam. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat asesmen risiko dan mendukung perencanaan penanganan bencana yang lebih komprehensif.

Pentingnya Pemahaman Dinamika Aliran

Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB, Udrekh, menekankan bahwa pemahaman tentang dinamika aliran dari hulu hingga hilir sangat penting untuk memahami potensi bahaya di sepanjang sungai. Pemetaan yang menyeluruh akan memungkinkan perencanaan mitigasi yang lebih efektif dan dapat mengurangi dampak dari bencana hidrometeorologi di masa depan.

Penulis :
Aditya Yohan