Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menteri Kebudayaan Dorong Museum Semedo Jadi Ruang Edukasi dan Aktivasi Budaya Nasional

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Menteri Kebudayaan Dorong Museum Semedo Jadi Ruang Edukasi dan Aktivasi Budaya Nasional
Foto: (Sumber : Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengunjungi Museum Semedo di Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. (ANTARA/Sinta Ambar).)

Pantau - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mendorong Museum Semedo di Kabupaten Tegal dikembangkan sebagai ruang edukasi dan ruang kultural yang aktif bagi masyarakat.

Penguatan Peran Museum Semedo sebagai Pusat Edukasi

Dalam siaran pers Kementerian Kebudayaan dijelaskan bahwa museum seluas 10.582 meter persegi itu menjadi pusat informasi kepurbakalaan serta penelitian arkeologi prasejarah di Jawa.

"Kita juga berharap dengan hadirnya komunitas-komunitas budaya yang berkembang, museum ini bisa menjadi salah satu ruang aktivasi, ruang edukasi, dan juga bisa menjadi ruang budaya," ungkapnya.

Koleksi Museum Semedo mencakup lebih dari 3.100 artefak, fosil, dan temuan paleoantropologi penting termasuk Homo erectus.

"Temuan ini penting karena ini merupakan satu rangkaian dari jejak-jejak manusia purba yang ditemukan dan ini menambah juga tentu waktu itu koleksi temuan di Nusantara ini menjadi 50-60 persen dari seluruh koleksi temuan yang ada di dunia," ungkapnya.

Museum Semedo mulai dibangun pada 2015 dan rata-rata dikunjungi sekitar 6.000 orang per bulan.

Menteri Kebudayaan meminta agar promosi ditingkatkan untuk menarik lebih banyak pengunjung dari berbagai daerah.

"Termasuk yang kita harapkan promosi ini melibatkan juga para influencer generasi muda untuk memperkenalkan bahwa ini merupakan kekayaan budaya kita, national treasure kita," ungkapnya.

Pengembangan Pendapatan dan Kolaborasi Museum

"Kekayaan budaya kita ini tidak bisa dihargai dengan uang, karena ini merupakan satu temuan yang sangat langka," ia mengungkapkan.

Ia meminta pengelola Museum Semedo mengembangkan usaha dan skema pendapatan untuk mendukung pemeliharaan serta pemajuan museum.

"Kalau kita lihat di museum-museum di negara lain itu pendapatan utamanya bukan dari tiket, tiket itu hanya 30 persen, apalagi di sini kan tiketnya relatif murah ya, Rp 8.000, murah sekali," ungkapnya.

Menteri Kebudayaan menekankan perlunya peningkatan pendapatan melalui penjualan suvenir yang pada banyak museum dapat menyumbang hingga 50 persen dari pemasukan.

"Karena ini bagian dari Museum dan Cagar Budaya, yang juga merupakan Badan Layanan Umum, maka bisa bekerja sama dengan pihak swasta, korporasi, dan juga mungkin dijadikan Intellectual Property (IP). IP inilah sebenarnya satu hal yang sekarang ini bisa menjadi fondasi dari bisnis modern," ungkapnya.

Penanggung Jawab Unit Museum Semedo Gatut Eko Nurcahyo menyampaikan bahwa Museum Semedo merupakan satu-satunya destinasi wisata berbasis warisan budaya di Tegal.

Gatut menilai museum tersebut berpotensi dikembangkan lebih lanjut berdasarkan jumlah pengunjung, kemitraan dengan komunitas, dampaknya terhadap pemajuan kebudayaan, serta lokasinya di Kawasan Cagar Budaya Semedo.

Penulis :
Aditya Yohan