Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemendag Gandeng WhatsApp untuk Percepat Digitalisasi UMKM Lewat Pelatihan dan Ekspor Digital

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Kemendag Gandeng WhatsApp untuk Percepat Digitalisasi UMKM Lewat Pelatihan dan Ekspor Digital
Foto: Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengunjungi stan salah satu UMKM pada pop-up kuliner “Pasar Jajan” WhatsApp yang digelar di selasar Jakarta Observatory & Planetarium, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu 3/12/2025 (sumber: ANTARA/Pamela Sakina)

Pantau - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mempercepat digitalisasi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program UMKM BISA Ekspor dan pelatihan jualan online yang berkolaborasi dengan WhatsApp.

Langkah ini bertujuan memperluas pasar serta meningkatkan daya saing UMKM, baik di pasar domestik maupun internasional.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan pentingnya transformasi digital bagi pelaku UMKM saat menutup sesi pelatihan tatap muka di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025.

"Berjualan online ini penting sehingga banyak transaksi, mungkin pembelinya sepi yang datang (langsung) ke pasar-pasar, tapi transaksi tetap banyak. Ini salah satu cara," ungkapnya.

Pelatihan WhatsApp Business untuk UMKM Tradisional

Kemendag bekerja sama dengan UKMINDONESIA.ID dan WhatsApp dalam menyelenggarakan pelatihan tatap muka di tiga kota besar, termasuk sesi terakhir di Jakarta yang dihadiri 100 UMKM.

Program pelatihan ini menyasar pedagang pasar tradisional hingga pelaku usaha mikro, dengan fokus utama mengajarkan pemanfaatan alat digital seperti WhatsApp Business.

WhatsApp Business dinilai sebagai alat praktis untuk membantu UMKM dalam berkomunikasi langsung dengan pelanggan, mempererat kepercayaan, dan memperluas jangkauan bisnis hanya dengan ponsel.

Aplikasi ini memiliki fitur-fitur pendukung seperti Katalog Produk, Balasan Cepat, Pembaruan Status, Pesan Tidak di Tempat, serta Iklan yang mengarahkan langsung ke WhatsApp.

Fitur-fitur tersebut memungkinkan pelayanan pelanggan yang lebih cepat, efisien, dan bersifat personal.

Selain pelatihan tatap muka, peserta juga dibekali dengan Buku Saku UMKM Tangguh yang didistribusikan secara digital melalui kanal Instagram, WhatsApp Channel, email, dan website untuk menjangkau hampir 10.000 UMKM di seluruh Indonesia.

"Jangan sampai karena tidak melek digital, akhirnya ketinggalan. Makanya kita bersama-sama mengajari mereka agar mereka melek digital," ia mengungkapkan.

Dukungan Ekspor Lewat Jaringan Dagang Internasional

Melalui program UMKM BISA Ekspor, Kemendag memanfaatkan jaringan 47 perwakilan dagang di 33 negara untuk mendukung pemasaran produk UMKM secara daring.

Perwakilan ini juga berperan dalam mencarikan pembeli, memberikan pendampingan, serta membantu presentasi lintas bahasa kepada calon pembeli dari luar negeri.

Hingga Oktober 2025, sebanyak 1.132 UMKM telah difasilitasi melalui program ini dengan total transaksi mencapai sekitar Rp2,3 triliun.

Meski begitu, sekitar 70 persen dari UMKM tersebut belum pernah merasakan ekspor secara langsung.

Data ini menjadi alasan kuat bagi Kemendag untuk terus mempercepat digitalisasi agar UMKM lebih siap menghadapi persaingan global dan meningkatkan peluang transaksi lintas negara.

Menteri Budi menegaskan bahwa pemanfaatan platform digital menjadi fondasi penting agar UMKM dapat bertahan dan berkembang di tengah tantangan bencana, krisis ekonomi, dan kompetisi pasar.

Penulis :
Arian Mesa