
Pantau - Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar seminar nasional bertajuk inovasi keolahragaan yang berfokus pada peran media dan komunikasi dalam pengembangan olahraga di Indonesia.
Seminar berlangsung di Gedung Olahraga UNJ, Kampus B Rawamangun, Jakarta, dengan menghadirkan berbagai narasumber dari kalangan akademisi, praktisi olahraga, hingga pelaku industri.
Kolaborasi Strategis untuk Peningkatan Citra Olahraga
Dekan FIKK UNJ, Prof. Dr. Nofi Marlina Siregar, M.Pd., menekankan bahwa olahraga saat ini tidak lagi hanya berbicara soal prestasi semata, tetapi juga tentang komunikasi dan pencitraan publik.
"Seminar ini menjadi sarana penting untuk menyadarkan masyarakat akan nilai olahraga, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, maupun potensi prestasi. Sinergi antara FIKK UNJ, KONI, NOC Indonesia, dan media merupakan jembatan strategis dalam membangun masyarakat yang sehat dan berprestasi," ungkapnya.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, turut menyampaikan pandangannya tentang peran penting UNJ dalam mendukung ekosistem pembinaan olahraga nasional, khususnya melalui pendekatan diplomasi olahraga dan literasi media.
"UNJ adalah salah satu ujung tombak prestasi olahraga Indonesia. Di era global, diplomasi olahraga dan kemampuan literasi media sangat penting," ia mengungkapkan.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn.) Suwarno, menyatakan bahwa media berperan sebagai mitra strategis dalam menyampaikan informasi yang akurat mengenai pembinaan dan pencapaian olahraga kepada masyarakat.
Pendekatan Akademik dan Industri terhadap Komunikasi Olahraga
Dari sisi akademik, Dr. Sailal Arimi menekankan pentingnya penerapan teori komunikasi dalam konteks olahraga, khususnya untuk mendukung publikasi yang efektif dan membangun kepercayaan publik terhadap informasi olahraga.
"Teori komunikasi tidak hanya berhenti pada konsep. Dalam olahraga, ia harus diterapkan dalam strategi publikasi, manajemen pesan, hingga penyusunan narasi yang membangun kepercayaan publik," jelasnya.
CEO Be More, Fumiya Ishikawa, memberikan perspektif dari sisi industri dan gaya hidup. Ia menyoroti bahwa olahraga telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat modern.
Olahraga, menurutnya, kini lebih inklusif karena didukung oleh kemajuan teknologi kebugaran, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, serta pendekatan pelatihan yang lebih personal.
"Olahraga bukan lagi sekadar rutinitas atlet. Dengan pendekatan yang tepat, ia menjadi budaya sehat bagi semua kalangan," katanya.
Setelah sesi panel utama, seminar dilanjutkan dengan presentasi artikel ilmiah dari para peserta.
- Penulis :
- Aditya Yohan







