Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kementerian PU Percepat Pemulihan Infrastruktur Pasca Bencana di Sumatera, Target Rampung Sebelum 16 Desember

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kementerian PU Percepat Pemulihan Infrastruktur Pasca Bencana di Sumatera, Target Rampung Sebelum 16 Desember
Foto: (Sumber : Kementerian PU terus mempercepat pemulihan infrastruktur konektivitas pasca bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera. ANTARA/HO-Kementerian PU..)

Pantau - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan bahwa pemulihan infrastruktur konektivitas pasca bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menjadi prioritas utama pemerintah.

“Prioritas pertama adalah membuka akses jalan agar seluruh bantuan dan peralatan dapat masuk dengan aman. Kementerian PU akan terus menambah dukungan alat berat dan personel sesuai kebutuhan, serta bekerja erat dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemerintah daerah agar penanganan berlangsung efektif,” ujarnya.

253 Titik Longsor dan 86 Titik Banjir, Pemerintah Fokus Buka Akses Darat

Berdasarkan data identifikasi Balai Teknis Kementerian PU hingga 2 Desember 2025, tercatat:

  • 253 titik longsor
  • 86 titik banjir

Sebagian besar merusak jalan nasional dan jembatan utama

Di Provinsi Aceh, tercatat:

  • 46 titik longsor
  • 34 titik banjir
  • Berdampak pada 35 ruas jalan nasional dan 14 jembatan putus

Dody menyebut beberapa jalur sudah bisa diakses, namun belum terbuka sepenuhnya, terutama di jalur Sumatera Utara menuju Tapanuli dan sejumlah titik di Aceh yang masih tergenang banjir hingga 80 sentimeter.

Kementerian PU juga mulai memasang Jembatan Bailey di jembatan-jembatan prioritas sebagai solusi darurat.

“Di Sigli–Bireuen dan arah Sibolga, akses sudah terbuka, tetapi baru kemarin kendaraan kecil yang bisa lewat. Hari ini truk-truk kecil sudah bisa masuk sehingga bantuan bisa segera bergulir. Ini sangat krusial karena sebelumnya bantuan harus lewat laut,” kata Dody.

Sumut dan Sumbar Jadi Fokus, Perbaikan Dilakukan 24 Jam

Di Sumatera Utara, bencana mengakibatkan:

  • 144 titik longsor
  • 20 titik banjir
  • Kerusakan pada 25 ruas jalan dan 4 jembatan nasional

Fokus utama penanganan di Sumut adalah membuka konektivitas ke wilayah Tapanuli karena merupakan satu-satunya jalur distribusi logistik yang vital.

“Jalur dari Sumut ke arah barat belum terbuka sehingga distribusi bantuan terhambat. Kami kerahkan semua alat berat, dan bila kurang akan kita penuhi dari provinsi-provinsi terdekat yang tidak terdampak, misalnya Riau, Bengkulu, dan Lampung,” tambahnya.

Di Sumatera Barat, terdapat:

  • 63 titik longsor
  • 32 titik banjir
  • Gangguan pada 30 ruas jalan nasional dan kerusakan pada 3 jembatan

Perbaikan jalan dilakukan melalui berbagai metode teknis, termasuk:

  • Pengisian agregat dan aspal pada jalan amblas
  • Pemasangan bronjong dan geotekstil
  • Pembuatan Dinding Penahan Tanah (DPT)
  • Penutupan longsoran dengan terpal
  • Penimbunan ulang dan pemadatan jalan

Seluruh pekerjaan pemulihan ditargetkan selesai sebelum 16 Desember 2025, untuk memastikan distribusi logistik dan mobilitas masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru 2026 tidak terganggu.

Penanganan Terpadu: Dari Pembersihan Hingga Normalisasi Sungai

Balai Teknik Kementerian PU juga terus bekerja 24 jam melakukan:

  • Pembersihan material longsor dan banjir bandang
  • Bantuan pencarian korban
  • Penanganan alur sungai dan normalisasi
  • Pembersihan sedimen
  • Pembukaan jalur darurat

Dody berharap kondisi cuaca segera membaik agar percepatan pemulihan berjalan optimal dan seluruh akses utama dapat segera dipulihkan.

Penulis :
Aditya Yohan