
Pantau - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengirimkan tim relawan bernama Diponegoro Disaster Assistance Response Team (D-DART) ke Padang, Sumatera Barat, untuk membantu penanganan korban bencana di wilayah tersebut.
Pengiriman ini merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab Undip terhadap kondisi kemanusiaan yang terjadi di Sumatera.
Fokus Bantuan: Air Bersih, Layanan Medis, dan Trauma Healing
Rektor Undip, Prof Suharnomo, mengapresiasi kesiapan tim relawan dan unit-unit terkait yang telah menetapkan beberapa fokus utama dalam misi kemanusiaan ini.
"Kita ada beberapa fokus. Pertama, ada mesin penjernih air yang cukup besar bisa mengkover lebih dari seribu warga yang ada di penampungan", ujarnya.
Fokus bantuan lainnya meliputi penyediaan tenaga dokter dan perawat, penanganan trauma healing, serta bantuan berupa alat-alat medis, selimut, dan perlengkapan penting lainnya.
Undip juga bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk menyediakan akses air bersih sebagai bagian dari dukungan pemulihan menyeluruh, mulai dari awal hingga pasca-bencana.
Tim Terbagi Dalam Klaster, Bertugas Bergiliran Hingga Akhir Desember
Wakil Rektor Undip, Wijayanto, Ph.D., menyatakan bahwa tim pertama D-DART telah dibentuk ke dalam tiga klaster kerja.
"Langsung kami bentuk tiga tim, yakni tim lapangan, nursery RSND, dan psikologi", jelasnya.
Klaster tersebut dipimpin oleh Ns. Nur Hafizhah Widyaningtyas, yang juga menjabat sebagai Ketua Pusat Penanggulangan Bencana LPPM Undip.
Formasi tim mencakup personel dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Psikologi, dan RSND Undip.
Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat LPPM Undip, dr Achmad Zulfa Juniarto, menambahkan bahwa total empat tim relawan telah disusun untuk bertugas secara bergiliran hingga akhir Desember 2025.
"Saat ini kita menyusun untuk empat tim dimana satu timnya untuk satu pekan. Jadi, sampai akhir Desember dulu, nanti baru lihat (untuk dievaluasi)", ujarnya.
Koordinasi dengan Perguruan Tinggi Lokal dan BPBD
Ketua Tim 1 D-DART, Ns. Nur Hafizhah Widyaningtyas, mengungkapkan bahwa timnya telah menjalin koordinasi dengan Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, dan BPBD Kota Padang.
Koordinasi tersebut dilakukan untuk melaksanakan berbagai kegiatan di lokasi terdampak bencana.
"Untuk melakukan beberapa hal, seperti surveillance, asistensi kesehatan, Psychological First Aid (PFA), dan pengawalan beberapa logistik yang dibutuhkan, seperti alat kesehatan, selimut, dan lainnya yang menjadi pendukung untuk kebencanaan", jelasnya.
Tim 1 D-DART berangkat pada Kamis, 4 Desember 2025, dan akan menjalankan tugas kemanusiaan selama lima hari, sebelum dilanjutkan oleh tim-tim berikutnya demi memastikan bantuan Undip tetap berkelanjutan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







