
Pantau - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI melalui tim Baznas Tanggap Bencana (BTB) mendirikan dapur umum dan dapur air di sejumlah titik wilayah Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, untuk memenuhi kebutuhan dasar para penyintas bencana.
Koordinator BTB wilayah Tapsel, Sukamto, menegaskan bahwa fokus utama timnya adalah memastikan tidak ada penyintas yang mengalami kelaparan di tengah kondisi darurat.
"Fokus kami adalah memastikan tidak ada penyintas yang kelaparan. Setelah asesmen, kami segera mendirikan dapur umum di titik-titik dengan konsentrasi pengungsi tinggi dan di daerah yang sulit dijangkau," ungkapnya.
Produksi Ribuan Porsi Makanan Setiap Hari
Dapur umum dan dapur air Baznas didirikan di lokasi-lokasi strategis yang memiliki konsentrasi pengungsi tinggi.
Salah satu titik berada di Desa Tandihat, di kompleks PTPN 5 Simarpinggan, Kecamatan Angkola Selatan, yang mampu memproduksi hingga 1.950 porsi makanan per hari.
Sementara itu, di Desa Tolang Julu, Kecamatan Sayurmatua, dapur umum mampu menyediakan hingga 600 porsi makanan per hari.
"Kami mendirikan dapur di titik-titik dengan konsentrasi pengungsi tinggi dan di daerah yang sulit dijangkau," tegas Sukamto.
Ia menilai bahwa dapur umum dan dapur air menjadi penopang hidup utama bagi ribuan pengungsi yang kehilangan rumah dan akses terhadap kebutuhan dasar lainnya.
Distribusi Logistik dan Kerja Kolektif Lapangan
Selain memasak dan mendistribusikan makanan, Baznas juga aktif mendistribusikan bantuan logistik ke sejumlah titik di sekitar wilayah terdampak.
Beberapa lokasi distribusi logistik antara lain Masjid Nurul Sibolga Selatan, Masjid An-Nursina Tapanuli Tengah, dan wilayah Simaremare di Sibolga.
"Ini adalah kerja kolektif. Personel pusat, daerah, dan relawan lokal bersinergi. Setiap hari tim kami bergerak dengan satu unit mobil dan dua motor, membeli bahan baku, memasak, dan mendistribusikan, seringkali melalui jalur yang masih sulit," jelas Sukamto.
Baznas memastikan bahwa seluruh upaya tanggap darurat ini dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan menyentuh langsung kebutuhan para korban di lapangan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








