Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Baznas Dirikan Dapur Umum di Tapanuli Selatan, Pastikan Penyintas Bencana Tidak Kelaparan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Baznas Dirikan Dapur Umum di Tapanuli Selatan, Pastikan Penyintas Bencana Tidak Kelaparan
Foto: (Sumber : Masyarakat memanfaatkan dapur air yang didirikan Baznas RI di wilayah Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. ANTARA/HO-Baznas RI.)

Pantau - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI melalui tim Baznas Tanggap Bencana (BTB) mendirikan dapur umum dan dapur air di sejumlah titik wilayah Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, untuk memenuhi kebutuhan dasar para penyintas bencana.

Koordinator BTB wilayah Tapsel, Sukamto, menegaskan bahwa fokus utama timnya adalah memastikan tidak ada penyintas yang mengalami kelaparan di tengah kondisi darurat.

"Fokus kami adalah memastikan tidak ada penyintas yang kelaparan. Setelah asesmen, kami segera mendirikan dapur umum di titik-titik dengan konsentrasi pengungsi tinggi dan di daerah yang sulit dijangkau," ungkapnya.

Produksi Ribuan Porsi Makanan Setiap Hari

Dapur umum dan dapur air Baznas didirikan di lokasi-lokasi strategis yang memiliki konsentrasi pengungsi tinggi.

Salah satu titik berada di Desa Tandihat, di kompleks PTPN 5 Simarpinggan, Kecamatan Angkola Selatan, yang mampu memproduksi hingga 1.950 porsi makanan per hari.

Sementara itu, di Desa Tolang Julu, Kecamatan Sayurmatua, dapur umum mampu menyediakan hingga 600 porsi makanan per hari.

"Kami mendirikan dapur di titik-titik dengan konsentrasi pengungsi tinggi dan di daerah yang sulit dijangkau," tegas Sukamto.

Ia menilai bahwa dapur umum dan dapur air menjadi penopang hidup utama bagi ribuan pengungsi yang kehilangan rumah dan akses terhadap kebutuhan dasar lainnya.

Distribusi Logistik dan Kerja Kolektif Lapangan

Selain memasak dan mendistribusikan makanan, Baznas juga aktif mendistribusikan bantuan logistik ke sejumlah titik di sekitar wilayah terdampak.

Beberapa lokasi distribusi logistik antara lain Masjid Nurul Sibolga Selatan, Masjid An-Nursina Tapanuli Tengah, dan wilayah Simaremare di Sibolga.

"Ini adalah kerja kolektif. Personel pusat, daerah, dan relawan lokal bersinergi. Setiap hari tim kami bergerak dengan satu unit mobil dan dua motor, membeli bahan baku, memasak, dan mendistribusikan, seringkali melalui jalur yang masih sulit," jelas Sukamto.

Baznas memastikan bahwa seluruh upaya tanggap darurat ini dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan menyentuh langsung kebutuhan para korban di lapangan.

Penulis :
Ahmad Yusuf