Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gubernur Pramono Anung Kerahkan Pasukan Putih untuk Tangani Stroke, DKI Jakarta Dideklarasikan Sebagai Kota Siaga Stroke

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Gubernur Pramono Anung Kerahkan Pasukan Putih untuk Tangani Stroke, DKI Jakarta Dideklarasikan Sebagai Kota Siaga Stroke
Foto: (Sumber : Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memberikan keterangan kepada awak media setelah menghadiri "Puncak Rangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Provinsi DKI Jakarta dan Komitmen Jakarta Siaga Stroke Tahun 2026" di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (5/12/2025). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa..)

Pantau - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memerintahkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk mengerahkan Pasukan Putih guna membantu penanganan kasus stroke secara cepat dan tepat, sebagai bagian dari upaya meningkatkan peluang pemulihan pasien.

Pasukan Putih Disiagakan untuk Respons Kasus Stroke di Golden Period

Sebanyak 584 anggota Pasukan Putih yang selama ini dikhususkan untuk difabel dan lansia kini dilibatkan dalam penanganan darurat stroke.

"Saya memerintahkan Kepala Dinas untuk pasukan putih yang berjumlah 584 orang, yang selama ini dikhususkan untuk difabel dan lansia, membantu untuk penanganan stroke," ujar Pramono.

Ia menekankan pentingnya intervensi medis segera dalam kurun waktu 4,5 jam sejak gejala pertama muncul, yang disebut golden period.

“Karena golden period 4,5 jam itulah yang dibutuhkan kehadiran pasukan putih, saya yakin akan sangat bermanfaat,” tambahnya.

Dalam periode tersebut, pasien stroke memiliki peluang tertinggi untuk menerima terapi efektif, meminimalkan kerusakan jaringan otak, dan mencegah kecacatan permanen.

Jakarta Dideklarasikan Sebagai Kota Siaga Stroke

Penanganan stroke menjadi salah satu fokus utama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2025, yang mengusung tema “Generasi Sehat Masa Depan Hebat.”

Pemprov DKI Jakarta juga mengambil inisiatif untuk mencegah stroke secara dini melalui gerakan hidup sehat dan edukasi masyarakat.

Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mendeklarasikan Jakarta sebagai “Jakarta Siaga Stroke.”

Tujuan dari deklarasi ini adalah memastikan seluruh warga memiliki pengetahuan, akses, dan layanan yang memadai untuk menghadapi risiko stroke.

Konsep Jakarta Siaga Stroke tidak hanya menekankan kesiapan sistem kesehatan dalam merespons kondisi darurat, tetapi juga pentingnya peran serta masyarakat.

Penekanan diberikan pada kesadaran mengenali gejala awal stroke, bertindak tepat waktu, serta koordinasi cepat antara fasilitas kesehatan, layanan gawat darurat, dan tenaga medis terlatih.

Prevalensi Stroke Tinggi, Jakarta Catat Hampir 25 Ribu Kasus

Stroke merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dan menjadi perhatian serius dalam kebijakan kesehatan daerah.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stroke nasional mencapai 8,3 persen.

Di DKI Jakarta, dengan populasi lebih dari 11,7 juta jiwa, tercatat sebanyak 24.981 kasus stroke berdasarkan diagnosis dokter.

Melalui inisiatif Pasukan Putih dan deklarasi Jakarta Siaga Stroke, Pemprov DKI Jakarta menegaskan komitmennya dalam menanggulangi penyakit tidak menular secara komprehensif.

Penulis :
Aditya Yohan