Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

KSAL Tekankan Solidaritas dan Kesiapsiagaan TNI AL pada Peringatan Hari Armada RI 2025

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

KSAL Tekankan Solidaritas dan Kesiapsiagaan TNI AL pada Peringatan Hari Armada RI 2025
Foto: Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali (tengah) saat memberi penjelasan kepada wartawan setelah memimpin upacara Hari Armada RI 2025 di Dermaga Madura Koarmada II, Ujung, Surabaya, Jumat 5/12/2025 (sumber: ANTARA/Didik Suhartono)

Pantau - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan bahwa peringatan Hari Armada RI Tahun 2025 menjadi pengingat penting bagi seluruh prajurit TNI AL untuk memperkuat solidaritas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi tantangan kemaritiman dan tugas-tugas kemanusiaan.

Ia menyampaikan hal tersebut usai memimpin upacara peringatan di Dermaga Madura, Komando Armada II, Ujung, Surabaya, Jawa Timur.

"Hari Armada ini mengingatkan kami bahwa kesulitan di satu wilayah adalah kesulitan bagi kami semua," ungkapnya.

Dukungan TNI AL untuk Misi Kemanusiaan

TNI Angkatan Laut telah mengerahkan sebanyak 13 kapal perang (KRI), termasuk kapal rumah sakit, ke wilayah-wilayah terdampak bencana di Aceh dan Sumatera untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

Pengiriman kapal tersebut bertujuan memberikan layanan kesehatan serta mendistribusikan bantuan logistik, dengan harapan kapal-kapal tersebut dapat bertahan lebih lama di lokasi terdampak.

Unsur udara seperti pesawat Cassa dan helikopter juga diterjunkan untuk menjangkau daerah-daerah yang terisolasi serta sulit dijangkau melalui jalur darat.

"Karena pesawat Cassa ini bisa mendarat di landasan pendek dan daya angkutnya cukup besar walaupun tidak sebesar Hercules, tapi gerakannya lebih fleksibel," ia mengungkapkan.

Kapal berjenis landing ship tank (LST) dan landing platform dock (LPD) turut disiagakan untuk memperkuat distribusi logistik ke wilayah Kepulauan Nias yang mengalami gangguan pasokan.

Dua kapal rumah sakit saat ini ditempatkan di Sibolga, Sumatera Utara, dan Tamiang, Aceh, yang merupakan wilayah dengan tingkat kerusakan paling parah.

Durasi penugasan kapal dan personel TNI AL akan disesuaikan dengan penilaian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah setempat, bergantung pada kondisi lapangan dan kebutuhan warga.

"TNI AL siap memperpanjang masa operasi selama warga masih memerlukan bantuan dan layanan kesehatan," tegas Laksamana Ali.

Rehabilitasi dan Penguatan Kinerja Prajurit

Untuk mendukung proses rekonstruksi pasca tanggap darurat, TNI AL juga akan mengerahkan Satuan Zeni Marinir dan Batalyon Kesehatan lapangan.

Penekanan pada profesionalisme prajurit terus dilakukan agar pelaksanaan misi kemanusiaan berjalan optimal tanpa menimbulkan korban dari pihak TNI AL sendiri.

"Pengoperasian alutsista baru disiapkan untuk dioptimalkan dalam seluruh misi kemanusiaan yang sedang berlangsung," ia menambahkan.

Penulis :
Arian Mesa