Pantau - Distribusi bantuan untuk korban banjir dan tanah longsor di Aceh kini dapat dilakukan melalui jalur darat dari Sumatera Utara menuju wilayah Langsa, Aceh. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kementerian Dalam Negeri, Safrizal ZA, dalam perkembangan penanganan bencana di Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, yang berlokasi di Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh.
Jalur Darat Sumatera Utara-Langsa Sudah Terhubung
Safrizal ZA menyatakan bahwa akses darat menuju Aceh kini terbuka dan dapat dimanfaatkan untuk mendistribusikan bantuan ke daerah-daerah terdampak seperti Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Langsa.
"Alhamdulillah bagi yang ingin mendistribusikan bantuan untuk Aceh, khususnya Aceh Tamiang, Aceh Timur dan Langsa dapat via darat lewat Sumatera Utara karena sudah terhubung," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa pulihnya jalur darat menuju Langsa sangat signifikan dalam mempercepat proses pengiriman bantuan. Hal ini karena Langsa menjadi salah satu pintu masuk penting ke kawasan Timur Aceh yang terdampak cukup parah akibat bencana.
Safrizal juga menyampaikan bahwa distribusi oleh Satuan Tugas Nasional dilakukan melalui bandara internasional di wilayah Sumatera. Bantuan yang masuk melalui bandara tersebut kemudian langsung dilanjutkan pengirimannya melalui jalur darat ke Aceh, dengan estimasi waktu tempuh sekitar tiga hingga empat jam.
"Artinya, jika ada yang ingin mengirimkan bantuan untuk Aceh dapat melalui Posko yang ada di Bandara di Sumatera Utara yang nantinya akan didistribusikan langsung ke Aceh lewat jalur darat," ia mengungkapkan.
Distribusi dari Banda Aceh Masih Terhambat
Meski jalur Sumatera Utara–Langsa sudah pulih, distribusi dari Banda Aceh menuju wilayah timur masih terkendala. Safrizal menyebutkan bahwa jalur darat antara Aceh Utara dan Bireuen belum sepenuhnya terhubung, sehingga menyulitkan pengiriman bantuan dari arah barat ke wilayah terdampak.
Di sisi lain, bantuan yang berada di Posko Lanud Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang Aceh Besar, difokuskan untuk menjangkau daerah-daerah pegunungan yang lebih sulit diakses seperti Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah.
Distribusi ke wilayah pegunungan ini lebih diprioritaskan karena hingga kini belum semua wilayah tersebut bisa dijangkau melalui jalur darat akibat kondisi geografis dan dampak bencana yang cukup parah.
- Penulis :
- Shila Glorya
