
Pantau - Anggota Komisi VII DPR RI Putra Nababan menilai industri pertahanan dan manufaktur nasional, khususnya PT Pindad, memiliki prospek yang sangat positif dalam lima tahun ke depan.
Kunjungan tersebut dilakukan pada Kamis, 4 Desember 2025, di kantor PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, sebagai bagian dari fungsi pengawasan DPR terhadap kinerja BUMN strategis.
Putra Nababan memberikan perhatian khusus terhadap kemampuan PT Pindad dalam memproduksi alat-alat berat seperti eskavator dan bulldozer yang dinilainya sangat strategis untuk menghadapi situasi kebencanaan.
Ia menegaskan bahwa alat berat tersebut sangat dibutuhkan dalam penanganan darurat saat terjadi bencana alam di berbagai wilayah Indonesia.
Pemetaan Kebutuhan Alat Berat Nasional
Putra Nababan menyampaikan bahwa kebutuhan alat berat di daerah terdampak bencana sangat mendesak.
"Kebutuhannya sangat tinggi sekali. Kita melihat bencana di Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan berbagai kabupaten. Warga berhari-hari kesulitan mengevakuasi keluarganya karena akses tertutup dan kurangnya alat berat," ungkapnya.
Ia menyatakan bahwa minimnya ketersediaan alat berat seperti eskavator dan bulldozer di daerah rawan bencana menghambat proses evakuasi dan penanganan awal.
Menurutnya, PT Pindad sudah mulai memproduksi alat berat dan diharapkan dapat melakukan pemetaan kebutuhan secara nasional.
"Indonesia bukan hanya kaya dan indah, tapi juga penuh ancaman cuaca dan gempa. Karena itu Pindad bersama pemerintah harus betul-betul memetakan produksi alat berat. Ini sangat dibutuhkan dalam waktu dekat," ia mengungkapkan.
Putra menekankan pentingnya pemetaan kebutuhan alat berat khususnya di wilayah Indonesia Timur yang rawan bencana.
Dorong Kemandirian Industri dan Keselamatan Masyarakat
Ia juga menyoroti bahwa kemandirian produksi alat berat merupakan langkah penting dalam memperkuat industri nasional sekaligus melindungi keselamatan warga.
Putra berharap PT Pindad dapat memperluas kapasitas produksinya agar mampu menjadi garda terdepan dalam mendukung mitigasi dan penanganan bencana di seluruh Indonesia.
"Ini bukan hanya soal industri, tapi soal keselamatan masyarakat di daerah rawan bencana," ujarnya.
Menurut Putra, sinergi antara pemerintah dan industri seperti PT Pindad harus terus ditingkatkan demi menciptakan sistem tanggap darurat yang lebih efektif dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
- Penulis :
- Shila Glorya








