
Pantau - Satu keluarga di Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, berhasil selamat dari maut akibat longsor berkat sebatang kayu yang tersangkut di rumah mereka saat peristiwa terjadi pada Jumat (28/11/2025) pukul 04.00 WIB.
Yusmidar (50), warga Padang Laweh, Tinggam, Jorong Harapan, bersama empat anaknya dan ayahnya, Amirudin (75), selamat setelah rumah mereka dihantam longsor hebat akibat hujan deras semalaman.
Saat kejadian, Yusmidar belum tidur karena hujan yang tak berhenti dan anak bungsunya, Asyifa (8), merasa gelisah karena merasa mendengar panggilan dari almarhum ayahnya.
Yusmidar berusaha menenangkan anaknya, namun tidak lama kemudian terdengar suara gemuruh dan rumah mereka tiba-tiba gelap, dipenuhi air dan lumpur hingga setinggi leher.
Dalam situasi panik, Yusmidar memegang sebatang kayu yang tersangkut di dekatnya dan menggunakannya sebagai pegangan untuk menyelamatkan diri dan anak-anaknya.
Proses Penyelamatan Dramatis di Tengah Lumpur dan Kegelapan
Yusmidar memanggil anak-anaknya, namun hanya terdengar suara lumpur yang menghantam rumah.
Tak lama, suara anaknya Azis (15) terdengar, dan Yusmidar langsung menarik tubuh Azis dari dalam lumpur.
Ia kemudian menyelamatkan Asyifa dengan meraba dan menarik bajunya di tengah kegelapan dan lumpur.
Warga sekitar datang membantu dan berhasil menyelamatkan dua anak lainnya, Akbar (17) dan Anton (22), yang juga terjebak di reruntuhan rumah.
Setelah keempat anaknya selamat, Yusmidar bersama warga mencari ayahnya yang sedang sakit stroke dan berhasil menemukannya dalam kondisi tertutup lumpur, namun selamat.
Rumah Yusmidar hancur total meskipun berada di tanah yang lebih tinggi dibanding rumah lainnya.
Yusmidar memiliki enam anak; dua anak tinggal bersama eteknya, sementara empat lainnya tinggal bersamanya dan berhasil diselamatkan.
Lima Warga Tertimbun, Tiga Masih Dicari
Dalam bencana longsor di Tinggam, lima orang dilaporkan tertimbun.
Dua korban ditemukan meninggal, yaitu Yelma Yunita (41) dan Raffael Gusti Pratama (7).
Tiga korban lainnya, Dian Fernanda (24), Amrizal (38), dan Nurhayati (35), masih dalam pencarian hingga hari ke-10, Minggu (6/12/2025).
Tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, PMI, dan relawan terus melakukan pencarian, baik secara manual maupun dengan alat berat.
Area longsor mencapai luas satu kilometer dengan ketinggian material lebih dari 10 meter, dan kondisi hujan menyulitkan proses evakuasi.
Bupati Pasaman Barat, Yulianto, meminta doa dari seluruh masyarakat agar pencarian berjalan lancar dan korban dapat ditemukan.
Ribuan Warga Mengungsi, Kerusakan Meluas di Pasaman Barat
Selain longsor di Talamau, sebagian besar wilayah Pasaman Barat juga terdampak banjir besar.
Hingga Sabtu (6/12) malam, tercatat:
4 orang meninggal dunia
3 orang masih hilang
5 orang mengalami luka-luka
Puluhan ribu warga mengungsi
Dampak kerusakan akibat banjir dan longsor meliputi:
46 rumah rusak berat
18 rumah rusak sedang
22 rumah rusak ringan
5.171 rumah terendam
13 rumah hanyut
31 sekolah terdampak
1 kantor pemerintahan rusak
3 fasilitas kesehatan terdampak
6 tempat ibadah terendam
12 jembatan rusak
10 ruas jalan terdampak
921,25 hektare lahan pertanian terdampak
Pemerintah telah mengungsikan korban selamat, termasuk Amirudin yang mendapat bantuan kursi roda akibat kondisinya yang lumpuh.
- Penulis :
- Gerry Eka








