Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Penguatan MKKG di Gedung Berpenghuni Banyak Jadi Fokus Gulkarmat Jakarta Timur

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Penguatan MKKG di Gedung Berpenghuni Banyak Jadi Fokus Gulkarmat Jakarta Timur
Foto: (Sumber : Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur (Jaktim) membentuk Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG) di Kantor Kecamatan Kramat Jati, Kamis (9/10/2025). ANTARA/HO-Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Timur.)

Pantau - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur memperkuat pembentukan Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG) untuk gedung berpenghuni lebih dari 500 orang sesuai Perda 8 Tahun 2008 guna meminimalisir risiko kebakaran.

"Dalam upaya meminimalisir kebakaran, kami melakukan upaya mulai dari pembentukan MKKG di gedung-gedung besar," kata Kepala Sudin Gulkarmat Jaktim Muchtar Zakaria.

Pembentukan MKKG di Gedung Besar

MKKG beranggotakan 30 orang dari unsur manajemen kantor, petugas keamanan, dan petugas kebersihan dengan tujuan mencegah serta menanggulangi kebakaran, termasuk memastikan keselamatan jiwa bila terjadi insiden.
Sepanjang 2025, Sudin Gulkarmat Jaktim telah membentuk MKKG di RSUD Matraman, BBPOM Jakarta, dan Kantor Kecamatan Kramat Jati.
"Ini juga merupakan bagian dari manajemen gedung untuk memastikan instalasi proteksi kebakaran berfungsi dengan baik," ujar Muchtar.

Sosialisasi, Redkar, dan Data Kasus Kebakaran

Sudin Gulkarmat Jaktim turut memperluas sosialisasi pencegahan kebakaran di berbagai permukiman.
Kepala Seksi Pencegahan Gulkarmat Jaktim Edi Parwoko menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi di 33 RW sepanjang 2025, seperti RW 04 Kayumanis, RW 08 Pulogebang, dan RW 02 Kramat Jati.
"Dalam kegiatan sosialisasi kita berikan materi secara teori maupun praktik tentang pencegahan penanggulangan kebakaran. Ini juga bagian dari upaya meminimalisir kasus kebakaran di wilayah," kata Edi.
Sudin juga membentuk dan membina Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) di 15 kelurahan, dengan kegiatan lomba untuk mengukur kemampuan setiap wilayah.
Tercatat 522 kegiatan sosialisasi pencegahan kebakaran dilakukan tanpa menggunakan APBD DKI.
Data Gulkarmat DKI menunjukkan terdapat 922 kasus kebakaran di Jakarta dari Januari hingga pertengahan Juli 2025, dengan kasus tertinggi di Jakarta Barat (260 kasus) dan Jakarta Timur (242 kasus).
Objek paling sering terbakar meliputi bangunan perumahan (345 kejadian), bangunan umum/perdagangan (197 kejadian), dan kendaraan (42 kejadian).
Sebanyak 61 persen sumber kebakaran diduga berasal dari masalah listrik, mulai dari komponen tidak memenuhi standar SNI hingga kelalaian penggunaan listrik.

Penulis :
Ahmad Yusuf