HOME  ⁄  Nasional

Aktivitas Pasar di Pidie Jaya Mulai Pulih, Harga Barang Masih Tinggi Akibat Akses Terputus

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Aktivitas Pasar di Pidie Jaya Mulai Pulih, Harga Barang Masih Tinggi Akibat Akses Terputus
Foto: Salah seorang pedagang di Pasar Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya merapikan dagangan, Selasa 9/12/2025 (sumber: ANTARA/Rahmat Fajri)

Pantau - Aktivitas pasar tradisional di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan pasca-banjir bandang yang melanda wilayah tersebut 14 hari lalu.

Meskipun belum sepenuhnya normal, para pedagang dan pembeli mulai kembali menghidupkan pasar, terutama di wilayah Meureudu dan Trienggadeng.

Pemulihan Aktivitas Pasar Pascabencana

Mirza, seorang pedagang sayur di Pasar Meureudu, menyatakan bahwa situasi pasar berangsur membaik.

"Pembeli sudah mulai ramai, yang sudah membersihkan rumah pascabencana sudah mulai datang ke pasar membeli kebutuhan pokok," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa kondisi belum sepenuhnya seperti sedia kala, namun ada peningkatan dibanding hari-hari sebelumnya.

"Ini belum kembali, tapi sudah ada perubahanlah dari pada hari-hari kemarin," ia mengungkapkan.

Pasar yang sebelumnya terendam dan tertutup lumpur kini telah dibersihkan, meski belum semua pedagang dapat menyediakan barang secara lengkap.

Sebagian besar barang dagangan diperoleh dari agen lokal atau hasil panen warga sekitar yang tidak terdampak banjir.

Akses Terputus Picu Kenaikan Harga

Sebelumnya, kebutuhan pokok biasanya dipasok dari Medan dan dataran tinggi Aceh seperti Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Namun hingga kini, akses dari wilayah tersebut masih terputus akibat kerusakan infrastruktur, terutama jalan nasional.

Kondisi ini menyebabkan kelangkaan pasokan dan berdampak langsung pada kenaikan harga barang pokok di pasar.

Harga tomat, misalnya, melonjak drastis dari Rp6 ribu menjadi Rp20 ribu per kilogram.

"Makanya, kita berharap pembangunan akses jalan nasional yang rusak cepat diperbaiki, agar barang-barang kembali normal seperti sebelumnya," harap Mirza.

Hal serupa juga disampaikan oleh Novrizal, pedagang di pasar tradisional Trienggadeng.

"Aktivitas sudah seperti biasa, tapi harga mahal, karena barang dari Medan belum bisa masuk, kalaupun ada hanya sedikit dari wilayah barat selatan Aceh," katanya.

Ia menambahkan bahwa warga mengeluhkan harga yang mahal, tetapi tetap membeli karena kebutuhan harian.

"Harapannya jalan nasional Medan-Banda Aceh segera diperbaiki agar aktivitas truk pengangkut barang bisa normal. Ini kasihan juga pembeli," ungkap Novrizal.

Respons Pembeli dan Harapan Masyarakat

Hazra, seorang pembeli di Pasar Trienggadeng, menyatakan bahwa ia memahami kondisi harga yang tinggi pascabencana.

"Tetapi kita butuh, ya harus beli, paling nanti kita pilih sayur yang lebih murah-murah saja, dan sedikit menghemat," ujarnya.

Masyarakat berharap agar perbaikan infrastruktur segera dilakukan agar distribusi logistik kembali lancar dan harga barang kebutuhan pokok kembali stabil.

Penulis :
Arian Mesa