Pantau - SMA Unggulan Rushd bekerja sama dengan platform asesmen digital Algobash menyelenggarakan Junior Science Technology Olympiad (JSTO), sebuah kompetisi nasional bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat di seluruh Indonesia, dengan fokus pada matematika, sains, dan informatika.
Bidang Informatika Jadi Pembeda JSTO dari Olimpiade Sains Lain
JSTO 2025 menjadi ajang pertama di tingkat SMP yang memasukkan bidang informatika dan computational thinking sebagai bagian dari kompetisi.
Penambahan ini bertujuan menyiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan global sekaligus memperkuat kemampuan berpikir logis dan penyelesaian masalah.
Kompetisi ini juga bertujuan membangun fondasi STEM sejak dini sebagai pendorong inovasi nasional.
"SMA Unggulan Rushd melihat JSTO sebagai ajang kompetisi sehat yang suportif, tempat siswa dapat mengasah kemampuan berpikir kritis, problem-solving, dan literasi sains sebagai fondasi masa depan. Rushd percaya bahwa Matematik, Sains dan Informatika bukan hanya ilmu kompetisi, tetapi ilmu terapan, dasar dari inovasi teknologi, ekonomi, dan pembangunan nasional," demikian disampaikan pihak penyelenggara.
CEO Algobash, Elfino Sitompu, menyatakan bahwa kolaborasi ini menunjukkan peran teknologi dalam memperluas akses terhadap kompetisi yang berkualitas.
Melalui platform Algobash, seluruh peserta dari berbagai wilayah Indonesia dapat mengikuti kompetisi secara adil dan terstandarisasi.
Diikuti Ribuan Peserta dari 34 Provinsi, Jawa Barat Jadi Penyumbang Terbanyak
Pada gelaran perdana ini, JSTO diikuti oleh 3.767 siswa dari 1.904 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tingkat kompleksitas soal dalam kompetisi ini mengacu pada standar Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Kompetisi terbagi dalam tiga tahap, yaitu:
- Seleksi Regional: 6–7 Desember 2025
- Seleksi Nasional: 13–14 Desember 2025
- Grand Final: 4–5 Januari 2026 di SMA Unggulan Rushd
Data menunjukkan bahwa 40,8 persen peserta mendaftar pada lomba matematika, 39,2 persen pada sains, dan 18,2 persen memilih bidang informatika.
Mayoritas peserta berusia 13–14 tahun (71 persen), sementara sekitar 15 persen berusia di bawah 13 tahun, menandakan semangat kompetitif siswa Indonesia muncul sejak dini.
Antusiasme tersebar merata, dengan provinsi terbanyak sebagai berikut:
- Jawa Barat: 1.139 siswa
- Jawa Tengah: 606 siswa
- Jawa Timur: 560 siswa
- DKI Jakarta: 412 siswa
- Banten: 212 siswa
- DI Yogyakarta: 118 siswa
- Sulawesi Selatan: 98 siswa
- Sulawesi Utara: 87 siswa
- Kepulauan Riau: 80 siswa
- Sumatera Utara: 68 siswa
Dengan tingginya partisipasi dan cakupan nasional, JSTO diproyeksikan menjadi ajang tahunan strategis dalam menumbuhkan minat dan bakat sains serta teknologi sejak usia dini.
- Penulis :
- Aditya Yohan
