Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ekspor Hasil Perikanan RI Tembus 5,07 Miliar Dolar AS hingga Oktober 2025, Udang dan Tuna Jadi Primadona

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Ekspor Hasil Perikanan RI Tembus 5,07 Miliar Dolar AS hingga Oktober 2025, Udang dan Tuna Jadi Primadona
Foto: Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Machmud menyampaikan keterangan kepada wartawan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 11/12/2025 (sumber: ANTARA/Aji Cakti)

Pantau - Ekspor hasil perikanan Indonesia hingga Oktober 2025 tercatat mencapai 5,07 miliar dolar Amerika Serikat (AS), meningkat 5,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan bahwa pada Januari–Oktober 2024, ekspor hasil perikanan tercatat sebesar 4,82 miliar dolar AS.

"Data BPS menunjukkan ekspor hasil perikanan kita pada Oktober 2025 mengalami peningkatan, dari sebelumnya 4,82 miliar dolar AS pada Januari–Oktober tahun 2024, sekarang menjadi 5,07 miliar dolar AS," ungkap perwakilan KKP.

Ekspor Komoditas Udang dan Tuna Mendominasi

Ekspor udang menjadi penyumbang terbesar dengan nilai mencapai 1,48 miliar dolar AS hingga Oktober 2025.

Disusul oleh komoditas tuna-cakalang yang meningkat menjadi 878,2 juta dolar AS.

Ekspor cumi, sotong, dan gurita juga menunjukkan peningkatan, dengan nilai mencapai 688,1 juta dolar AS.

"Walaupun kemarin kita ekspor ke Amerika Serikat untuk udang ini sedikit terhambat, tapi posisinya kita masih meningkat termasuk juga untuk komoditas udang meningkat posisinya," ia mengungkapkan.

Namun demikian, beberapa komoditas tercatat mengalami penurunan.

Ekspor rajungan dan kepiting turun menjadi 423,5 juta dolar AS, sedangkan rumput laut turun menjadi 264,5 juta dolar AS.

"Rumput laut tadi saya sampaikan, kebanyakan kita ekspornya rumput laut kering ke Tiongkok, dan harganya ada penurunan di sana, sehingga posisinya menurun," jelasnya.

Negara Tujuan Ekspor dan Hilirisasi Rumput Laut

Amerika Serikat tetap menjadi pasar utama ekspor hasil perikanan Indonesia, dengan nilai mencapai 1,6 miliar dolar AS pada Januari–Oktober 2025.

Ekspor ke Tiongkok tercatat sebesar 962,2 juta dolar AS, meski mengalami penurunan karena turunnya harga rumput laut kering.

"Posisinya ke Tiongkok ada sedikit penurunan," ujarnya.

Sebaliknya, ekspor ke negara-negara ASEAN meningkat menjadi 811,6 juta dolar AS, dan ke Jepang menjadi 506,2 juta dolar AS.

Ekspor ke Uni Eropa juga mengalami peningkatan, mencapai 379,5 juta dolar AS hingga Oktober 2025.

Secara keseluruhan, ekspor hasil perikanan Indonesia ke 140 negara menunjukkan tren positif.

Hilirisasi produk perikanan, terutama pada rumput laut seperti produk kerajinan dan agar-agar, turut mendorong peningkatan nilai ekspor ke kawasan Uni Eropa.

Penulis :
Arian Mesa