
Pantau - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, meminta seluruh kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menerapkan standar kualifikasi yang sama bagi setiap pengemudi kendaraan pengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah terjadi insiden kecelakaan di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara.
Insiden Mobil MBG Lukai Puluhan Siswa dan Guru
Insiden tersebut terjadi pada Kamis pukul 06.38 WIB, saat mobil pengantar MBG menabrak sejumlah siswa dan seorang guru di lingkungan sekolah.
Dadan Hindayana menyatakan keprihatinannya dan menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian yang menyebabkan terjadinya kecelakaan.
"Pelayanan MBG di SD itu sudah terjadi dari tanggal 24 Maret 2025, dan sejauh ini lancar karena dilakukan dengan sebaik-baiknya. Namun, dalam hal ini, sopir utamanya sakit, sehingga kepala SPPG memutuskan untuk ada sopir cadangan. Setelah kami cek, alhamdulillah sopirnya memiliki SIM, mungkin hanya kurang pengalaman, dan kami masih dalami penyebab kejadiannya", ungkapnya.
Akibat kecelakaan tersebut, dilaporkan ada 22 korban luka-luka.
Sebanyak 11 siswa telah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Sementara itu, empat korban lainnya masih dalam perawatan di RSUD Cilincing.
" Ada yang dirawat di Rumah Sakit Koja tujuh orang, termasuk satu orang guru. Dua di antaranya memang harus dirawat intensif, yang satu dalam keadaan sangat stabil, yang satu sudah ditangani oleh tiga orang dokter ahli bedah saraf, dan ahli penyakit anak. Jadi, mereka sedang ditangani dengan intensif dan saya sudah minta kepada pihak rumah sakit untuk melakukan yang terbaik. Semua biaya ditangani oleh BGN", ujarnya.
Evaluasi dan Standarisasi Prosedur Pengemudi MBG
Dadan memastikan BGN tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem perekrutan pengemudi dan staf pendukung lainnya di lingkungan SPPG.
"Selama ini kan juga kita sudah lakukan, bahkan di dalam petunjuk teknis kami sudah tertulis bahwa mobil sebelum digunakan untuk pengiriman itu wajib dicek setiap hari. Dengan adanya kasus penggantian sopir, ini kelihatannya menjadi masukan baru bagi BGN agar kepala SPPG secara cermat mengganti atau memilih sopir cadangan yang kualifikasinya sama", ia mengungkapkan.
Standarisasi ini dinilai penting untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.
- Penulis :
- Leon Weldrick







