
Pantau - Masyarakat Lumajang, Jawa Timur, mulai merasakan dampak positif dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang tak hanya menyasar siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi luas bagi masyarakat umum.
Program MBG dinilai menciptakan efek berganda (multiplier effect) di berbagai lapisan, mulai dari relawan dapur hingga penyedia bahan baku makanan.
Seorang warga mengungkapkan kebahagiaannya karena mendapat pekerjaan baru berkat program ini.
"Wah, enak saiki bunda, aku saiki wis entuk kerjoan. Ngupas bawang saja Rp100 ribu, betapa bahagianya, saya kasihan, tapi juga senang. Karena itu, jangan khianati program ini," ungkapnya.
Bupati Lumajang: Program MBG Ciptakan Efek Ekonomi Riil
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menyebut Program MBG sebagai inisiatif mulia yang berdampak langsung pada perekonomian daerah.
Ia menekankan bahwa program ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tenaga kerja, pelaku UMKM, dan penyedia bahan baku lokal seperti pedagang tahu dan tempe.
Kabupaten Lumajang sendiri mendapat kuota 93 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dengan capaian berikut:
40 SPPG telah terisi
33 SPPG mulai beroperasi
39 SPPG memiliki sertifikat uji air
40 SPPG menyelesaikan pelatihan penjamin makanan
12 SPPG sudah memiliki koki berpengalaman
BGN Tegaskan Program MBG Bukan Proyek Politik
Menanggapi berbagai kritik, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, menyatakan keprihatinannya atas banyaknya tudingan yang menyudutkan program MBG.
"Mereka melihat ini hanya pembagian kue, tapi tidak melihat multiplier effect yang diciptakan. Mereka akan melihat nanti enam bulan lagi mungkin, setelah semua, berapa pertumbuhan yang akan terjadi di Indonesia dari dampak dari makan bergizi gratis," katanya.
Nanik menegaskan bahwa program ini dirancang langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan strategis, bukan hanya memberi makan anak sekolah.
Tujuan lainnya meliputi:
Menumbuhkan lapangan kerja
Meningkatkan pendapatan daerah
Mendorong pertumbuhan ekonomi dari tingkat bawah
Pemerintah pun optimistis bahwa jika program berjalan maksimal, pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai 7 - 8 persen.
Potensi Dampak Ekonomi Capai Triliunan Rupiah
Nanik mengutip analisis dari Yayasan Rockefeller yang menyatakan bahwa program ekonomi berbasis komunitas seperti MBG dapat memiliki efek pengganda hingga 75 persen.
"Ibu sudahlah merem saja. Nggak usah ngomong 75 kali, 10 kali saya nanti putarannya Rp10 triliun di Lumajang ini bu, luar biasa," ujar Nanik.
Pemerintah berharap program MBG menjadi salah satu penggerak utama ekonomi lokal yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
- Penulis :
- Gerry Eka








