
Pantau - Pemerintah Provinsi Maluku Utara di bawah kepemimpinan Gubernur Sherly Tjoanda menyiapkan anggaran sebesar Rp92,035 miliar untuk mendukung program revitalisasi pendidikan jenjang SMA, SMK, dan SLB di seluruh kabupaten/kota.
Gubernur menyebut langkah ini sebagai investasi besar bagi masa depan generasi muda Maluku Utara.
"Ini adalah investasi besar bagi masa depan anak-anak Maluku Utara. Revitalisasi ini bukan hanya soal bangunan, tetapi soal tanggung jawab kita bersama menjaga kualitas dan keberlanjutan pendidikan," ujar Sherly.
Distribusi Anggaran dan Fokus Revitalisasi
Dari total anggaran yang dialokasikan:
35 SMA menerima Rp36,45 miliar
33 SMK menerima Rp48,83 miliar, terbanyak berada di wilayah Halmahera Utara
7 SLB menerima Rp6,75 miliar untuk mendukung layanan pendidikan anak berkebutuhan khusus
Gubernur Sherly juga menyoroti perhatian besar dari Pemerintah Pusat terhadap pendidikan di Maluku Utara, yang disebutnya belum pernah sebesar ini sebelumnya.
Dukungan Digitalisasi dan Pendidikan Inklusif
Sejumlah langkah strategis turut dilakukan dalam mendukung digitalisasi pendidikan, termasuk:
Penanganan sekitar 80 titik sekolah yang belum memiliki akses sinyal
Dukungan pembiayaan dari APBD untuk sekolah-sekolah di wilayah kepulauan
Pemerintah Provinsi juga menegaskan bahwa tidak boleh ada pungutan berupa uang sekolah maupun uang komite.
Dengan demikian, pendidikan di Maluku Utara dipastikan gratis dan inklusif.
Komitmen untuk Guru dan Masa Depan Pendidikan
Pemprov Maluku Utara terus mendorong peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru.
Rencana pada tahun 2026 mencakup:
Dukungan tambahan bagi guru honorer
Pemberian beasiswa pendidikan
Penguatan kapasitas melalui uji kompetensi dan penilaian berkelanjutan
Sherly menyebut saat ini capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan Maluku Utara masih berada di angka 46, yang memerlukan kerja keras semua pihak untuk ditingkatkan.
Proyeksi 2026: Revitalisasi Meluas hingga SMA Terbuka
Pemerintah Provinsi mengungkap bahwa usulan revitalisasi satuan pendidikan akan meningkat signifikan pada 2026, yaitu:
Dari 226 unit di tahun 2025
Menjadi 785 unit di tahun 2026
Mencakup jenjang PAUD, SD, SMP, hingga PKBM
Selain itu, Pemprov juga berencana mengimplementasikan program SMA Terbuka mulai 2026, sebagai solusi pendidikan untuk daerah kepulauan dan terpencil.
- Penulis :
- Gerry Eka








