
Pantau - Perum Bulog memperkuat pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) di wilayah Indonesia Timur menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, guna menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.
Fokus di Papua, Maluku, NTT, dan Sulut, Stok Dilipatgandakan
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan kebijakan ini saat meninjau stok beras di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Minggu (14/12/2025).
"Kami sudah perintahkan kepada masing-masing pimpinan wilayah di provinsi agar melaksanakan gerakan pangan murah (GPM) serentak. Tujuannya agar menjelang Natal dan Tahun Baru itu harga beras, minyak, gula itu harus stabil," ujarnya.
GPM difokuskan di wilayah Papua, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara, yang memiliki mayoritas penduduk beragama Nasrani dan diperkirakan mengalami lonjakan kebutuhan pokok menjelang perayaan hari besar keagamaan.
Untuk mendukung program tersebut, Bulog melipatgandakan stok beras, minyak goreng, dan gula ke provinsi-provinsi sasaran.
"Yang mayoritas adalah Nasrani dan beliau-beliau juga akan melaksanakan Natal dan Tahun Baru. Maka, kami Bulog juga sudah mendorong dan melipatgandakan stok beras, minyak, dan gula ke masing-masing provinsi tersebut," jelas Rizal.
Langkah ini diambil untuk mencegah adanya oknum yang memanfaatkan momentum dengan memainkan harga pangan, serta memastikan stabilitas pasokan dan harga tetap terjaga di tingkat konsumen.
GPM Digelar Minggu Ketiga Desember, Cegah Inflasi Pangan
Gerakan Pangan Murah akan dilaksanakan secara kolaboratif antara Bulog, pemerintah daerah, TNI-Polri, dan pihak terkait lainnya.
Pelaksanaan direncanakan dimulai minimal pada minggu ketiga Desember 2025 agar manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat sebelum puncak perayaan.
"Untuk GPM serentak, kami sarankan kepada masing-masing Pinwil di Indonesia Timur, minimal di minggu ketiga bulan Desember sudah dilaksanakan. Kalau harus mundur enggak masalah, tapi sebelum tanggal 25, karena tanggal 25 sudah masuk Natal, kan enggak mungkin kita lakukan GPM," tegas Rizal.
Ia juga menegaskan bahwa kebijakan ini diharapkan bisa menahan laju inflasi pangan regional dan menjamin keterjangkauan harga bahan pokok bagi masyarakat di wilayah timur Indonesia.
- Penulis :
- Gerry Eka








