Pantau - Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, menyatakan bahwa masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat sangat membutuhkan hunian dan perbaikan infrastruktur dasar.
Warga Kehilangan Tempat Tinggal, Trauma Psikologis Masih Terasa
Ade mengungkapkan bahwa banyak warga kehilangan tempat tinggal akibat bencana tersebut.
"Yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak bencana adalah hunian (rumah) dan perbaikan infrastruktur. Mereka tidak punya apa-apa lagi, rumah-rumah hancur akibat banjir dan longsor," ujarnya.
Saat ini, proses pendataan untuk pembangunan hunian baru sedang berlangsung di wilayah Pelembayan, Maninjau, dan beberapa daerah lain yang juga terdampak parah.
"Saat ini kita sedang mendata hunian yang akan dibangun di Pelembayan, Maninjau, dan beberapa daerah lain yang terkena bencana. Kita masih menunggu data yang akurat," tambahnya.
Selain kehilangan tempat tinggal, masyarakat juga mengalami trauma akibat bencana alam yang melanda.
"Ada trauma yang dialami masyarakat yang terdampak. Kita sudah minta ke Wamenkes agar dilakukan recovery terhadap trauma yang dialami masyarakat, pengungsi dan kita juga dibantu oleh IDI, dokter militer, dokter polisi," ungkapnya.
Akses Sudah Terbuka, Bantuan Terus Disalurkan
Ade menyebut bahwa kondisi di lapangan kini sudah lebih baik dibanding dua minggu sebelumnya.
Beberapa wilayah yang sebelumnya terisolasi kini telah dapat diakses dan bantuan terus disalurkan ke masyarakat.
"Alhamdulillah, kita sudah bisa mendatangi daerah-daerah yang terisolir. Sampai hari ini, kita tetap berlanjut menyalurkan bantuan berupa sembako, pakaian, selimut, obat-obatan," katanya.
Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI lainnya, Irma Suryani, juga menyerukan agar pemerintah segera membangun rumah layak huni bagi korban bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
"Pemerintah sudah seharusnya membangun rumah bagi mereka yang terkena banjir dan longsor. Walaupun rumah sangat sederhana," ujarnya.
- Penulis :
- Gerry Eka
