
Pantau - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah mempersiapkan pembukaan rute penerbangan internasional perdana antara Samarinda dan Kuala Lumpur, Malaysia, yang dijadwalkan mulai beroperasi di Bandara APT Pranoto pada Februari 2026.
Dorong Konektivitas dan Pertumbuhan Ekonomi Lintas Sektor
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa pihaknya tengah menyiapkan langkah-langkah strategis agar operasional rute internasional ini berjalan lancar dan memberikan dampak ekonomi nyata bagi daerah.
"Kami terus bersinergi dengan otoritas Bandara APT Pranoto untuk memperkuat kesiapan operasional. Pemkot Samarinda berkomitmen memberikan bantuan dukungan agar seluruh fasilitas pendukung penerbangan internasional ini terpenuhi," ungkapnya.
Andi Harun optimistis bahwa konektivitas langsung dengan Kuala Lumpur akan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi lintas sektor di Samarinda dan kawasan sekitar.
"Ini adalah kabar yang sangat positif. Jika Samarinda terhubung langsung dengan jaringan internasional, hal itu akan menjadi trigger besar bagi kegiatan ekonomi kita," ia menambahkan.
Dampak ekonomi yang diprediksi mencakup peningkatan tingkat hunian hotel, pertumbuhan industri kuliner, peningkatan aktivitas jasa transportasi darat, dan berkembangnya sektor UMKM.
Rute internasional ini juga diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui arus wisatawan dan pelaku bisnis.
Targetkan Rute Baru dan Perluasan Fasilitas Bandara
Keberhasilan rute Kuala Lumpur akan menjadi langkah awal menuju pembukaan rute internasional lainnya dari Samarinda.
"Setelah Kuala Lumpur, target kami adalah membuka penerbangan ke negara lain seperti Singapura, Thailand, atau bahkan Korea Selatan, terutama rute yang dapat dilayani oleh pesawat sejenis Boeing 737 atau Airbus A320," jelas Andi Harun.
Namun, ia mengakui masih terdapat kendala infrastruktur, terutama pada panjang landasan pacu Bandara APT Pranoto.
Saat ini, runway bandara tersebut belum memungkinkan untuk didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 747 atau 777 yang biasa digunakan untuk penerbangan jarak jauh.
Untuk mengatasi keterbatasan itu, Pemkot Samarinda menjalin komunikasi intensif dengan Kementerian Perhubungan dan berharap ada dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
" Kami sangat berharap bantuan dari Pemerintah Provinsi agar kelak panjang landasan pacu bandara kita dapat ditambah. Tujuannya jelas, agar pesawat berbadan besar bisa melakukan landing dan take-off dengan aman, sehingga Samarinda benar-benar siap menjadi bandara internasional yang mumpuni," tuturnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








