Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Antisipasi Banjir Akibat Anomali Iklim, Kota Tangerang Fokuskan Penanganan di Tiga Kecamatan Rawan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Antisipasi Banjir Akibat Anomali Iklim, Kota Tangerang Fokuskan Penanganan di Tiga Kecamatan Rawan
Foto: (Sumber: Petugas melakukan proses evakuasi korban dengan menggunakan boneka peraga saat simulasi penanggulangan bencana di Situ Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Rabu (10/12/2025). Kegiatan simulasi yang diikuti petugas gabungan dari BPBD, Damkar, Tagana, PMI dan unsur relawan lainnya guna melatih kemampuan petugas penyelamat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/gp.)

Pantau - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang menetapkan tiga kecamatan sebagai wilayah atensi khusus dalam menghadapi potensi bencana banjir, yaitu Ciledug, Larangan, dan Karang Tengah, yang berada di wilayah timur Kota Tangerang.

Ketiga kecamatan tersebut kerap terdampak banjir, terutama akibat luapan Kali Angke yang melintasi wilayah padat permukiman.

Kepala BPBD Kota Tangerang, Mahdiar, menyatakan bahwa wilayah-wilayah tersebut telah dimasukkan dalam peta siaga khusus sebagai bentuk kesiapsiagaan pemerintah daerah.

"Meski demikian seluruh wilayah Kota Tangerang tetap menjadi fokus pemantauan terpadu. Wilayah yang masuk dalam atensi khusus, kita sudah siapkan petugas jaga juga selama 24 jam", ungkap Mahdiar.

Normalisasi dan Pembersihan Jadi Fokus Utama

Sejumlah kegiatan penanganan telah dilakukan pemerintah kota, mulai dari normalisasi sungai hingga pembersihan saluran air di permukiman.

Saluran-saluran pembuangan juga diperiksa untuk memastikan aliran air tidak terganggu oleh sampah atau sedimentasi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni, mengatakan bahwa normalisasi drainase dilakukan sebagai langkah antisipasi dini banjir, terutama di kawasan permukiman padat penduduk.

Salah satu titik yang menjadi perhatian adalah Pintu 3 Paninggilan Utara, Ciledug, yang sedang menjalani proses normalisasi intensif.

" Kami memfokuskan normalisasi ini untuk mengangkat sedimentasi dan tumpukan sampah yang menghambat fungsi saluran selama ini. Tidak hanya petugas, kami sudah mengerahkan armada alat berat untuk mulai beroperasi di lapangan sampai beberapa hari mendatang", jelas Taufik.

Status Siaga Bencana Ditetapkan Jelang Musim Hujan

Wali Kota Tangerang, Sachrudin, secara resmi menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi di seluruh wilayah kota.

Penetapan ini merespons peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi curah hujan tinggi di penghujung tahun 2025 hingga awal 2026, yang dipicu oleh anomali iklim global.

Sachrudin menyampaikan bahwa tren bencana seperti banjir, genangan air, dan angin kencang selama tahun 2025 menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Ia menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam menghadapi bencana alam di wilayah perkotaan.

Paradigma tersebut, menurutnya, adalah bahwa penanganan bencana harus dilakukan sebelum bencana terjadi, bukan setelahnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Ahmad Yusuf