Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

TNI Bangun Jembatan Aramco di Langkat Pascabencana, Akses Kecamatan Kembali Terhubung

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

TNI Bangun Jembatan Aramco di Langkat Pascabencana, Akses Kecamatan Kembali Terhubung
Foto: (Sumber: Perajurt Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Alam (Gulbencal) Kodam I/Bukit Barisan (BB) membangun jembatan Aramco di Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. ANTARA/HO-Pendam I/Bukit Barisan..)

Pantau - Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Alam (Gulbencal) Kodam I/Bukit Barisan membangun Jembatan Aramco di Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sebagai bagian dari upaya pemulihan infrastruktur pascabanjir.

Akses Antar-Kecamatan Dipulihkan Lewat Jembatan Darurat

Jembatan Aramco berfungsi sebagai penghubung antara Kecamatan Hinai dan Kecamatan Padang Tualang yang sebelumnya terputus akibat banjir.

Kapendam Bukit Barisan, Asrul Kurniawan Harahap, menyampaikan bahwa pembangunan jembatan dilakukan oleh prajurit Yon Zipur I/Bukit Barisan, didukung oleh penggunaan alat berat dan kendaraan angkut untuk mempercepat proses pengerjaan.

"Pemasangan jembatan dilakukan bersama prajurit Yon Zipur dan dibantu alat berat guna mempercepat pekerjaan," ungkap Asrul.

Jembatan Sementara Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Jembatan Aramco memiliki spesifikasi sebagai berikut:

  • Panjang bentangan: 8,5 meter
  • Lebar: 8 meter
  • Kedalaman: sekitar 4,5 meter

Pemasangan jembatan dilakukan melalui tahap:

  • Pembangunan landasan di sungai
  • Penimbunan
  • Pengerasan bagian atas jembatan agar dapat dilalui kendaraan

Hingga Rabu, 17 Desember 2025, progres pembangunan telah mencapai sekitar 60 persen.

Meskipun belum rampung seluruhnya, jembatan sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.

Prajurit TNI masih melanjutkan pekerjaan dengan membangun dinding penahan tanah di sisi kiri dan kanan jembatan untuk meningkatkan kekuatan dan keamanan struktur.

TNI menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan pembangunan hingga tuntas, demi menjamin keselamatan dan kelancaran mobilitas masyarakat di wilayah terdampak banjir.

Penulis :
Aditya Yohan