Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BNPB Pastikan Mobil Tangki Air Bersih Beroperasi Penuh di Tapanuli Tengah Pascabencana

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

BNPB Pastikan Mobil Tangki Air Bersih Beroperasi Penuh di Tapanuli Tengah Pascabencana
Foto: (Sumber:Petugas Kementerian Pekerjaan Umum mendistribusikan air bersih untuk pengungsi korban bencana alam di Sekretariat DPRK Aceh Tamiang, Aceh, Jumat (19/12/2025).)

Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa sejumlah mobil tangki air bersih beroperasi penuh di wilayah Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pascabanjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada akhir November 2025.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya dari Magelang, Jawa Tengah, Minggu (21/12).

Tujuh Mobil Tangki Air Suplai Kebutuhan Warga dan Fasilitas Umum

Total terdapat tujuh mobil tangki air yang dikerahkan untuk menyuplai kebutuhan warga dan fasilitas umum.

Enam unit berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum, satu unit dari BNPB, serta didukung oleh organisasi kemanusiaan termasuk Palang Merah Indonesia (PMI).

Seluruh mobil tangki tersebut beroperasi selama 24 jam penuh untuk mendistribusikan air ke:

Rumah sakit

Dapur umum

Lokasi pengungsian

Hidran umum

Permukiman warga

Operasi dilakukan menggunakan sistem piket tiga shift waktu kerja, guna menjamin distribusi air tetap berjalan tanpa henti.

Skema ini diterapkan karena sistem penyediaan air bersih rusak berat sejak bencana melanda wilayah tersebut.

15 Kecamatan Terdampak, Warga Masih Bertahan dengan Air Darurat

Kerusakan berat dialami oleh kantor PDAM Tapanuli Tengah serta sebagian besar jaringan perpipaan dari sumber mata air, berdampak pada layanan air bersih di 15 kecamatan.

Hingga saat ini, tim gabungan masih berupaya memperbaiki jaringan distribusi air tersebut meskipun dihadapkan pada tantangan besar berupa bahaya longsor susulan akibat hujan berkepanjangan.

Salah satu warga Kecamatan Pandan, Tora Limbong, menyampaikan apresiasi atas bantuan air bersih yang telah diterima dari berbagai pihak.

Namun, selama hampir satu bulan pascabencana, warga masih menggunakan air bantuan hanya untuk mencuci pakaian.

Sementara itu, untuk kebutuhan minum, mandi, dan memasak, warga bergantung pada mata air di Bukit Matauli.

Tora berharap perbaikan jaringan PDAM dapat segera rampung karena meskipun mata air masih mengalir, akses ke sumber tersebut rawan longsor dan sulit menjaga agar selang tetap terpasang dengan stabil.

Penulis :
Gerry Eka
Editor :
Tria Dianti