
Pantau - Sebanyak 3.878 warga Kabupaten Agam, Sumatera Barat, masih mengungsi akibat bencana hidrometeorologi yang melanda beberapa kecamatan di wilayah tersebut.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, para pengungsi tersebar di sejumlah lokasi setelah rumah mereka rusak atau berada di zona merah bencana.
Sebaran Pengungsi dan Kondisi Terkini
BPBD menyampaikan bahwa warga yang mengungsi berasal dari enam kecamatan, yaitu Kecamatan Palembayan sebanyak 1.023 orang, Kecamatan Palupuh 198 orang, Kecamatan Tanjung Raya 2.118 orang, Kecamatan Ampek Koto 53 orang, Kecamatan Matur 156 orang, dan Kecamatan Malalak 330 orang.
"Mereka mengungsi di lokasi pengungsian, masjid, mushala dan sekolah semenjak banjir bandang dan tanah longsor," ungkap pihak BPBD.
Selama berada di pengungsian, warga mendapatkan pasokan kebutuhan pokok secara rutin yang digunakan untuk dapur umum.
BPBD juga memastikan bahwa tidak ada lagi warga yang terisolasi pasca bencana.
"Untuk warga terisolir tidak ada, setelah jalan sudah selesai dibuka menggunakan alat berat," ia mengungkapkan.
Kerusakan dan Dampak Bencana di Kabupaten Agam
Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Agam meliputi banjir bandang, tanah longsor, banjir, dan angin puting beliung.
Dampak dari bencana ini sangat besar, dengan 192 orang dinyatakan meninggal dunia, 72 orang masih dalam pencarian, dan 4 orang lainnya masih dirawat akibat luka-luka.
Kerusakan infrastruktur juga cukup luas, antara lain rumah rusak ringan sebanyak 367 unit, rusak sedang 287 unit, dan rusak berat mencapai 851 unit.
Jalan rusak tercatat di 21 titik, sementara jembatan yang rusak mencapai 28 titik.
Selain itu, 27 tempat ibadah, 114 fasilitas pendidikan, dan 156 infrastruktur pertanian juga mengalami kerusakan.
Dampak lain dirasakan pada sektor pertanian, dengan 2.044 hektare lahan pertanian terdampak dan 5.481 ekor ternak mati.
"Ada lima kecamatan yang kesulitan air bersih untuk kebutuhan warga terdampak," tambah pihak BPBD.
- Penulis :
- Gerry Eka








