
Pantau - PT Etos Kreatif Indonesia melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Ethos Solidarity Movement bekerja sama dengan Yayasan Amal Bunda untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi korban banjir di Aceh.
Banjir dan Longsor Akibat Cuaca Ekstrem
Sejak November 2025, hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh menyebabkan banjir besar dan longsor di Aceh Tamiang, Langsa, dan Langkat. Ribuan warga terpaksa mengungsi, akses jalan terputus, dan kebutuhan akan bantuan darurat pun meningkat tajam.
Bantuan Fokus pada Kesehatan dan Gizi
Bantuan yang disalurkan mencakup kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan obat-obatan. Selain itu, terdapat produk kesehatan dan gizi khusus seperti Etawalin dan Zymuno untuk mendukung kesehatan tulang, sendi, dan sistem imun lansia, serta Gizidat yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak.
Empati Jadi Dasar Aksi
CEO PT Etos Kreatif Indonesia, Lucky Hatreztyo, menyatakan bahwa bantuan ini merupakan bentuk empati terhadap para korban bencana. "Bantuan ini kami tujukan untuk mendukung kesehatan jangka panjang masyarakat, khususnya anak-anak dan lansia yang terdampak bencana," ungkapnya.
Menyasar Kelompok Rentan
Bantuan difokuskan kepada kelompok rentan seperti bayi, ibu hamil dan menyusui, lansia, serta korban yang mengalami luka-luka, guna meminimalkan risiko kesehatan pascabencana.
Kolaborasi untuk Penyaluran Efektif
Kerja sama dengan Yayasan Amal Bunda bertujuan untuk memastikan bantuan sampai ke tangan yang tepat, terutama mereka yang tinggal di pengungsian atau wilayah yang sulit dijangkau akibat bencana.
Pemulihan Jangka Panjang dan Solidaritas
Program CSR ini menegaskan komitmen PT Etos Kreatif Indonesia dalam mendukung masyarakat yang terdampak krisis. Langkah ini juga bertujuan membangun kembali harapan dan ketahanan warga di wilayah terdampak.
Distribusi Bertahap dan Terkoordinasi
Penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap dan terkoordinasi. Relawan diturunkan untuk memastikan setiap paket diterima oleh keluarga yang membutuhkan, khususnya mereka yang berada di tempat pengungsian dan daerah terpencil.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







