
Pantau - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia kini resmi menjadi Otoritas Terdaftar WHO (WLA) di bidang regulasi produk medis. Pencapaian ini menandai tonggak penting dalam pengakuan global bagi Indonesia dalam sektor regulasi kesehatan.
Pengakuan Internasional untuk BPOM
Status WLA yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan BPOM sejajar dengan otoritas regulasi global terkemuka seperti Therapeutic Goods Administration (TGA) dari Australia. Dengan pengakuan ini, Indonesia kini menjadi pemain utama dalam regulasi produk medis, memperkuat posisi negara di kancah internasional.
Dampak Positif Status WLA
Pencapaian status WLA ini diperkirakan akan membawa dampak positif bagi industri farmasi dan vaksin dalam negeri. Status ini akan mendorong ekspor produk farmasi Indonesia, sekaligus meningkatkan reputasi negara dalam diplomasi kesehatan global. Selain itu, Indonesia akan lebih mudah mengakses pasar internasional dengan standar yang sudah diakui oleh WHO.
Penguatan Sistem Kesehatan Nasional
Pencapaian ini juga merupakan hasil dari komitmen jangka panjang Indonesia untuk membangun sistem pengawasan obat dan makanan yang kuat dan berbasis ilmiah. BPOM telah berhasil menunjukkan sistem yang transparan dan berstandar internasional, yang berperan penting dalam pengawasan produk kesehatan di Indonesia.
Benchmarking Global dan Evaluasi WHO
BPOM berhasil melewati evaluasi kinerja WHO dan meraih Maturity Level 3 (ML3) untuk regulasi vaksin. Dengan pencapaian ini, BPOM bergabung dengan 19 negara lainnya, termasuk Australia dan Brasil, dalam status WLA transisi. Ini memperkuat posisi Indonesia di antara negara-negara dengan sistem regulasi kesehatan yang diakui secara internasional.
Perluasan Jaringan Global WLA
Dengan bergabungnya BPOM, jaringan global WLA kini mencakup 41 otoritas dari 39 negara, memperkuat ekosistem regulasi global yang lebih inklusif dan efisien. Hal ini akan memberikan manfaat dalam menciptakan sistem regulasi yang lebih harmonis dan memastikan distribusi produk medis yang aman ke seluruh dunia.
Dukungan untuk Rantai Pasokan Kesehatan Global
Dr. Yukiko Nakatani, Direktur Jenderal Asisten WHO, menekankan pentingnya jaringan otoritas terdaftar yang beragam untuk memastikan akses ke produk kesehatan yang aman, efektif, dan berkualitas. Jaringan ini menjadi sangat vital terutama dalam menghadapi krisis atau darurat kesehatan global.
Inspirasi untuk Negara Lain
Keberhasilan BPOM ini menjadi inspirasi bagi negara-negara berpendapatan rendah dan menengah untuk memperkuat sistem regulasi mereka agar dapat memenuhi standar global. Dengan bergabungnya Indonesia dalam jaringan WLA, negara-negara lain didorong untuk mengikuti jejak BPOM dalam membangun sistem kesehatan yang transparan dan berkualitas.
- Penulis :
- Aditya Yohan







