
Pantau - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menilai hasil Tes Kemampuan Akademik 2025 harus menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran nasional.
Lalu Hadrian Irfani menyebut capaian TKA 2025 menjadi alarm sekaligus bahan evaluasi total bagi dunia pendidikan.
Ia meminta evaluasi dilakukan secara objektif dan menyeluruh, baik dari sisi tenaga pendidik maupun peserta didik.
Menurutnya, apabila kelemahan terdapat pada guru, maka peningkatan kualitas dan kompetensi guru harus benar-benar diperkuat.
Sebaliknya, jika kekurangan berada pada siswa, maka peningkatan kualitas pembelajaran dan pendampingan terhadap peserta didik juga harus digalakkan.
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respons atas capaian nilai TKA 2025 yang dinilai mengkhawatirkan secara nasional.
Nilai TKA Dinilai Masih Rendah
Nilai Matematika dan Bahasa Inggris dalam TKA 2025 tercatat berada pada level rendah di tingkat nasional.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, rerata nilai Bahasa Inggris wajib mencapai 24,93 dari 3.509.688 siswa.
Rerata nilai Matematika wajib tercatat sebesar 36,10 dari 3.489.148 siswa.
Sementara itu, rerata nilai Bahasa Indonesia mencapai 55,38 dari 3.477.893 siswa.
Komisi X DPR RI mendorong Kemendikdasmen menjadikan hasil TKA sebagai dasar perumusan kebijakan pendidikan ke depan.
Kebijakan tersebut mencakup peningkatan kualitas kurikulum, perbaikan metode pembelajaran, serta penguatan sistem pelatihan guru.
Hasil TKA Diminta Ditindaklanjuti
Komisi X menegaskan hasil TKA tidak boleh berhenti hanya sebagai laporan administratif.
Hasil tersebut diminta ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkret agar kualitas pendidikan nasional benar-benar meningkat di masa mendatang.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengumumkan hasil TKA SMA, SMK, MA, dan Paket C Tahun 2025.
Kepala BSKAP Kemendikdasmen Toni Toharudin menyampaikan bahwa pengelolaan hasil TKA dilakukan secara tertib, transparan, dan bertanggung jawab.
Pengumuman hasil TKA dilakukan melalui mekanisme resmi dan berjenjang untuk memastikan keakuratan data serta melindungi hak murid.
Satuan pendidikan memiliki peran penting dalam mengakses DKHTKA dan menyampaikan informasi hasil TKA kepada murid secara tepat.
Mekanisme berjenjang tersebut bertujuan menjamin ketepatan data, akuntabilitas, dan ketertiban administrasi dalam penyampaian hasil TKA.
- Penulis :
- Aditya Yohan








