Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Dorong Penataan Stasiun Gambir sebagai Simpul Mobilitas Nasional Terintegrasi

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pemerintah Dorong Penataan Stasiun Gambir sebagai Simpul Mobilitas Nasional Terintegrasi
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Stasiun Gambir)

Pantau - Pemerintah menegaskan Presiden memberikan perhatian besar terhadap penguatan perkeretaapian nasional sebagai tulang punggung transportasi publik, termasuk pengembangan Stasiun Gambir sebagai simpul utama mobilitas di pusat kota Jakarta.

Perhatian tersebut tercermin dari arahan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melanjutkan pengembangan dan penataan Stasiun Gambir agar selaras dengan dinamika mobilitas perkotaan.

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa penguatan perkeretaapian nasional menjadi fokus Presiden guna memastikan layanan transportasi publik yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat.

Ia menilai penguatan tersebut sangat krusial, terutama pada masa Angkutan Natal dan Tahun Baru yang melibatkan puluhan juta pergerakan nasional.

"Kalau boleh cerita ya, dulu waktu masih kecil saya sering ke Stasiun Gambir. Kemudian sampai sekarang, ya gitu-gitu aja, belum berubah. Jadi, mumpung Pak Dirut, Pak Presiden memberikan perhatian besar di perkeretaapian, tolong direnovasi, diperbaiki, dipercantik, diperindah, dipernyaman," ungkap Teddy.

Menurutnya, momentum perhatian Presiden saat ini menjadi kesempatan strategis untuk membawa Stasiun Gambir ke tahap pengembangan yang lebih maju.

Ia menegaskan Stasiun Gambir diharapkan tidak hanya menjadi tempat keberangkatan kereta, tetapi juga berfungsi sebagai ruang publik perkotaan yang representatif.

"Mumpung sekarang Pak Dirut, Presiden memberikan perhatian besar pada perkeretaapian nasional, saya mengusulkan agar Stasiun Gambir terus dikembangkan dan ditingkatkan. Penataan ulang kawasan, pembaruan fasilitas, serta penguatan aspek kenyamanan perlu dilakukan agar pengalaman masyarakat saat menggunakan kereta api semakin baik dan sejalan dengan peran Gambir sebagai simpul mobilitas utama nasional," ujarnya.

Menindaklanjuti arahan tersebut, Direktur Utama PT KAI (Persero) Bobby Rasyidin menyatakan kesiapan KAI untuk mengembangkan Stasiun Gambir secara bertahap.

Pengembangan diarahkan menjadikan Stasiun Gambir sebagai kawasan Transit Oriented Development dan simpul intermoda utama di pusat Jakarta.

"Pengembangan Stasiun Gambir diarahkan pada optimalisasi pemanfaatan lahan melalui penataan zona komersial dan ruang publik multifungsi, integrasi kawasan stasiun dengan pusat kegiatan di kawasan Medan Merdeka, serta penyediaan fungsi komersial yang beragam dan tersegmentasi," ungkap Bobby.

Dari sisi konektivitas, Stasiun Gambir akan diperkuat sebagai hub transportasi terpadu yang menghubungkan Kereta Api Jarak Jauh, Commuter Line, MRT Jakarta, dan layanan bus.

Penataan kawasan juga mencakup integrasi stasiun dengan ruang publik dan taman kota di kawasan Medan Merdeka, termasuk area Monumen Nasional.

Ruang luar gedung dirancang menghadirkan elemen vegetasi di area antarbangunan hingga atap bangunan untuk menciptakan lingkungan yang lebih teduh, humanis, dan nyaman.

Pada masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yang berlangsung 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, Stasiun Gambir mencatat volume layanan tinggi.

Hingga Selasa 23 Desember 2025 pukul 16.00 WIB, tercatat 156.002 pelanggan kereta api jarak jauh untuk keberangkatan dan 147.071 pelanggan untuk kedatangan.

Jumlah tersebut masih berpotensi bertambah seiring penjualan tiket yang terus berlangsung.

Data tersebut menegaskan peran strategis Stasiun Gambir sebagai simpul mobilitas nasional sekaligus memperkuat urgensi pengembangan lanjutan sesuai arahan pemerintah.

"KAI akan melaksanakan arahan pemerintah tersebut secara bertahap dengan fokus pada penguatan fungsi Stasiun Gambir sebagai simpul transportasi utama yang terintegrasi dengan sistem mobilitas dan tata ruang perkotaan Jakarta," tegas Bobby.

Penulis :
Ahmad Yusuf