
Pantau - Ribuan warga dari berbagai wilayah di Aceh menghadiri doa dan zikir bersama di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat 26 Desember 2025, untuk mengenang 21 tahun bencana gempa dan tsunami Aceh 2004 serta satu bulan banjir besar yang melanda 18 kabupaten/kota.
Acara tersebut dihadiri Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, unsur Forkopimda, serta menghadirkan penceramah Ustadz Abdul Somad.
“Doa ini untuk mengenang para korban tsunami 2004 dan banjir yang baru terjadi sebulan lalu akibat gelombang besar dari gunung,” ujar Fadhlullah.
Dalam tausiahnya, Ustadz Abdul Somad menyampaikan bahwa bencana merupakan takdir dari Allah SWT, namun manusia juga turut berperan dalam memperburuk dampaknya.
Ia menyoroti tindakan perusakan lingkungan yang dilakukan oleh manusia, termasuk pembalakan hutan dan alih fungsi lahan secara masif.
“Kerusakan alam, seperti hutan yang ditebang dan lahan dikonversi secara masif, menyebabkan bencana makin parah,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa tanggung jawab tidak hanya pada pelaku lapangan, tapi juga pejabat yang menandatangani izin perusakan.
Peringatan 26 Desember menjadi agenda tahunan Pemerintah Aceh untuk mengenang tragedi tsunami yang menewaskan ratusan ribu jiwa pada 2004.
Doa dan zikir berlangsung khidmat sejak pagi dan menjadi momen refleksi atas hubungan manusia dengan alam serta evaluasi terhadap kebijakan lingkungan.
Warga terlihat antusias dan penuh haru mengikuti rangkaian kegiatan yang menyatukan ingatan kolektif akan dua bencana besar yang pernah dan baru saja melanda Tanah Rencong.
- Penulis :
- Gerry Eka







