Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemkot Jakarta Timur Gencarkan Kampanye TBC 2030, Libatkan Relawan dan Masyarakat

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Pemkot Jakarta Timur Gencarkan Kampanye TBC 2030, Libatkan Relawan dan Masyarakat
Foto: (Sumber: Pemkot Jaktim gencarkan kampanye eliminasi TBC 2030 Wali Kota Jakarta Timur Munjirin melakukan kampanye eliminasi tuberkulosis (TBC) 2030 di kawasan Pintu Air Kanal Banjir Timur, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (28/12/2025). (ANTARA/HO-Pemerintah Kota Jakarta Timur).

Pantau - Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) bersama Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) menggelar kampanye eliminasi tuberkulosis (TBC) menuju target Jakarta Bebas TBC 2030 di kawasan Pintu Air Kanal Banjir Timur, Duren Sawit, pada Minggu, 28 Desember 2025.

Kegiatan dimulai sejak pukul 06.00 WIB dan melibatkan relawan serta masyarakat yang melintas untuk memberikan edukasi langsung seputar bahaya dan pencegahan TBC.

"Kami bersama Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) kembali menggelorakan kampanye Jakarta Bebas TBC 2030 yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB dengan melibatkan relawan serta warga yang melintas di area tersebut," ungkap Munjirin, Wali Kota Jakarta Timur.

Edukasi TBC Lewat Media Visual dan Interaksi Langsung

Dalam kampanye ini, relawan dan jajaran Pemkot Jaktim membagikan 300 sapu tangan penutup batuk bertanda "Stop TBC Dengan TOSS".

Selain itu, selebaran informasi berisi cara penularan, pencegahan, dan gejala awal TBC juga dibagikan ke warga.

Tim kampanye turut memanfaatkan media visual seperti spanduk dan poster untuk menarik perhatian dan memudahkan pemahaman.

"Batuk lebih dari dua minggu tidak boleh dibiarkan. Periksakan ke puskesmas agar dapat ditangani tuntas," tegas Munjirin.

Ia menambahkan, TBC adalah penyakit menular yang masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di kota besar seperti Jakarta.

Libatkan Komunitas dan Gunakan Pendekatan Sosial

Pemkot Jaktim juga mengajak lembaga masyarakat, tokoh lingkungan, dan komunitas sekolah untuk turut menyebarkan informasi seputar TBC.

"TBC tidak bisa ditangani hanya oleh pemerintah. Semua unsur perlu bergerak bersama," tambah Munjirin.

Sementara itu, Ketua Rekan Indonesia DKI Jakarta, Martha Tiana Hermawan (Tian), menyampaikan bahwa kampanye ini merupakan dukungan terhadap program nasional TOSS (Temukan, Obati, Sampai Sembuh).

"Edukasi langsung seperti ini penting untuk membangun kesadaran. Antusiasme warga yang terlihat melalui banyaknya pertanyaan dan cerita yang dibagikan menunjukkan bahwa informasi kesehatan masih menjadi kebutuhan," ujarnya.

Kampanye dilakukan tidak hanya dengan pembagian materi cetak, tetapi juga melalui orasi keliling, dialog singkat, dan pemberian tas berisi media edukasi.

Pendekatan informal ini dianggap lebih efektif dalam mendorong perubahan perilaku, khususnya terkait etika batuk dan kesadaran terhadap deteksi dini TBC.

"Tanpa keterlibatan warga, target bebas TBC 2030 hanya akan menjadi angka di atas kertas," tegas Tian.

Rekan Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan kampanye serupa di berbagai titik lain di wilayah Jakarta Timur agar pesan kesehatan menjangkau lebih luas.

Penulis :
Gerry Eka