
Pantau.com - Hujan deras yang mengguyur Manado sejak Jumat dini hari, 1 Februari 2019, menyebabkan sejumlah titik di wilayah Manado terendam banjir dan tanah longsor.
Kepala BPBD Manado, Max Tathede, melalui petugas lapangan Lee Bawole mengatakan air sudah naik di wilayah Tuminting, Bailang, Sumompo, Karangria, Tikala, Komo Dalam, Dendengan Dalam, Perkamil, Sario dan jalan-jalan raya di Manado.
"Bahkan ada sekolah yang sudah kemasukan air," katanya.
Selain banjir, tanah longsor sudah terjadi Sumompo lingkungan II, yang menimpa Keluarga Tatengki-Logo. Akibat tanah longsor beberapa dinding rumah warga hancur.
Baca juga: Dilanda Banjir, Kegiatan Belajar di Pekalongan Terganggu
Pihaknya sudah melakukan berbagai tindakan melakukan pendataan untuk memberikan bantuan, serta berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Tagana, Dinas Sosial, Pemerintah Kecamatan, dan Kelurahan untuk melakukan langkah cepat.
Sementara petugas Tagana, Jufry Almakawi mengatakan, saat ini pihaknya sudah ikut mendata dan turun membantu para korban dan tetap siaga.
"Bahkan kami sudah bersiaga untuk memastikan situasi dan kondisi supaya bisa melakukan langkah cepat dan tepat untuk menolong warga," katanya.
Baca juga: Banjir Besar di Sulsel, BNPB: 59 Meninggal Dunia, 25 Hilang
Selain itu, PLN UP3 Manado melakukan pemadaman listrik di beberapa titik demi mengutamakan keselamatan pelanggan dan masyarakat di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akibat cuaca buruk mengakibatkan banjir di kota tersebut.
"Ada puluhan gardu induk dilepas mengantisipasi jangan sampai ada warga terkena tegangan listrik," kata Manager UP3 Manado Kuswantono di Manado, Jumat (1/2/2019).
Kuswantono mengatakan pihaknya harus melakukan ini karena beberapa daerah di Kota Manado sudah mengalami banjir. PLN akan terus siaga selama 24 jam untuk memantau jika ada gangguan di jaringan listrik.
- Penulis :
- Noor Pratiwi