
Pantau - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan perannya sebagai mitra strategis pemerintahan Prabowo–Gibran dalam mendukung dan mengawal program prioritas nasional, termasuk menuju visi besar Indonesia Emas 2045.
Tidak hanya bersifat dukungan moral, PBNU aktif dalam pelaksanaan langsung berbagai program sosial dan pembangunan berbasis akar rumput.
PBNU Kelola 1.000 SPPG untuk Program Makan Bergizi Gratis
Dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), PBNU saat ini mengelola 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN).
Fokusnya adalah penyediaan makanan bergizi kepada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas.
Langkah ini menjadi bentuk kontribusi konkret NU terhadap peningkatan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat.
Akselerasi Program Keluarga Maslahat NU di Tingkat Desa
Program Gerakan Keluarga Maslahat NU (GKMNU) digerakkan secara masif di tingkat desa.
Fokus utamanya mencakup:
Edukasi kesehatan keluarga
Pencegahan stunting
Pemberdayaan ekonomi rumah tangga
Pemerintah telah mengadopsi pendekatan ini sebagai model pembangunan SDM dari bawah, menjadikannya salah satu pilar penting pembangunan manusia di Indonesia.
PBNU Dukung Politik Luar Negeri Berbasis Diplomasi Moral
PBNU juga mendukung posisi tegas pemerintah Indonesia dalam konflik Palestina–Israel dan mendorong solusi dua negara sebagai bagian dari diplomasi moral yang diperjuangkan di forum global.
Langkah ini menunjukkan komitmen NU dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai negara berdaulat dan humanis di mata dunia.
Sinergi Ulama dan Umara, Bukan Sekadar Dukungan Politik
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan bahwa PBNU bukan hanya pendukung, tapi mitra kerja nyata pemerintah.
“NU adalah mitra, bukan sekadar pendukung,” tegasnya.
Menurut Gus Yahya, sinergi antara ulama dan umara harus menghasilkan dampak langsung bagi masyarakat, bukan hanya simbolik.
Islah Internal dan Soliditas Organisasi
PBNU juga berhasil menjaga stabilitas internal organisasi melalui proses islah dan rekonsiliasi yang dipandu oleh para kiai sepuh.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan soliditas NU tetap kuat dan pelayanan kepada umat berjalan optimal tanpa gangguan dinamika internal.
Proyeksi Strategis 2026: Ketahanan Pangan dan SDM Pesantren
Untuk tahun 2026, PBNU menargetkan:
Perluasan cakupan program MBG
Pengembangan ketahanan pangan berbasis pesantren
Peningkatan kualitas SDM nahdliyin
Memastikan NU tetap menjadi penyangga stabilitas sosial dan kebangsaan
Menuju Indonesia Emas 2045 Bersama Pemerintah
Dengan fondasi sinergi yang telah dibangun selama 2025, PBNU optimistis kerja sama NU dan pemerintah akan semakin kuat dalam mengantarkan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
“Dengan fondasi sinergi yang telah terbangun sepanjang 2025, PBNU optimistis kerja bersama NU dan pemerintah akan semakin kokoh dalam mengantarkan Indonesia menuju cita-cita Indonesia Emas 2045,” ujar Gus Yahya.
- Penulis :
- Gerry Eka







