
Pantau.com - Peserta Aksi Bela Islam yang menuntut ditangkapnya Sukmawati Soekarnoputri di depan Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, tidak hanya berasal dari kawasan Jabodetabek. Karim (33) contohnya. Pria asal Yogyakarta ini rela ikut aksi ini walau harus berkorban tenaga dan materi.
Karim mengikuti aksi ini bersama sang adik. Keduanya tiba di Jakarta sejak Rabu, 6 April 2018 sekitar pukul 20.00 WIB, dengan menggunakan kereta dari kampung halamannya.
Untuk beristirahat sejak tiba di Jakarta kurang lebih tiga hari, Karim dan adiknya beristirahat di Masjid Istiqlal.
Baca juga: Soal Puisi Sukmawati, Ahli Hukum MUI Sebut Pernyataan Ma'ruf Amin Tak Bernilai
Rasa lelah serta berkorban materi tak menjadi halangannya untuk membela agama yang diyakininya. Bahkan, pria yang mengaku sebagai petani itu rela meninggalkan aktivitasnya hingga merogoh kocek yang cukup besar untuk bergabung bersama peserta aksi lainnya.
"Tadi ongkos Rp187 ribu, berdua sama adik bolak balik hampir Rp800 ribu lah, enggak jadi masalah, bertani cuma dua jam," kata Karim, kepada Pantau.com, di depan Kantor Bareskrim Polri Jakarta, Jumat (6/4/2018).
Karim, petani asal Yogyakarta yang ikut Aksi Bela Islam (Foto: Pantau.com/Dini Afrianti Efendi)
Sebelum pergi ke Jakarta untuk berdemo, Karim mengaku mendapat restu dari keluarga, istri serta ketiga anaknya.
"Malah orangtua saya sarankan saya untuk pergi," katanya.
Baca juga: Massa Demo Bareskrim: Tangkap, Tangkap, Tangkap si Busuk, Tangkap si Busuk Sekarang Juga
Karim menuturkan, panggilan jiwa dan hati untuk berjuang melawan agama lah yang membuat tekadnya semakin bulat dan kuat.
"Saya datang dari jiwa dan hati saya serta agama saya yang sudah dihina, saya tuntut Sukmawati untuk diproses hukum," kata dia.
Karim, petani asal Yogyakarta yang ikut Aksi Bela Islam (Foto: Pantau.com/Dini Afrianti Efendi)
Berbagai kendala pun didapati Karim selama di Jakarta. Salah satunya faktor habisnya tiket untuk pulang ke Yogyakarta malam ini. Hal itu membuatnya harus tinggal di ibukota lebih lama.
"Tadi kehabisan tiket, tidur dimana aja lah malam ini," ucapnya.
Baca juga: Pantau Foto: Aksi Massa Bela Islam Tuntut Penangkapan Sukmawati Soekarnoputri
Bahkan dirinya tidak menanggapi imbauan Ketua MUI Ma'ruf Amin yang menyarankan umat Islam untuk memaafkan Sukmawati. Menurut Karim, proses hukum harus jalan terus walau sudah memafkan putri Bung Karno itu.
"Kan dia salahnya bukan sama orang, tapi sama umat Islam, sama agama saya, walaupun saya sudah memaafkan," tuturnya.
- Penulis :
- Adryan N