
Pantau.com - Lembaga survei LSI Denny JA memprediksi akan ada lima parpol yang lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold di atas 4 persen. Dari kelima partai itu, PDIP diperkirakan akan menduduki peringkat pertama, disusul Gerindra dan Golkar.
Jika hal itu terjadi, maka PDIP akan mencatatkan rekor baru, yakni partai pertama di era reformasi yang menjadi pemenang pileg dua kali beruntun.
"Pada posisi lima besar suara terbanyak diisi oleh PDIP (24,6%); Gerindra (13,4%); Golkar (11,8%); Demokrat (5,9%); dan PKB (5,8%)," kata Peneliti LSI Denny JA Rully Akbar dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/4/2019).
Baca juga: Fahri Hamzah Nilai Pemilu Serentak 2019 Telah Gagal, Apa Maksudnya?
Menurut Rully, PDIP berpotensi besar menjadi juara di pemilu legislatif tahun ini. Tapi dengan syarat, kader PDIP mampu menjaga militansi mereka hingga hari pencoblosan.
Rully mengatakan, jika hal itu terjadi PDIP akan menjadi partai pertama yang dua kali berturut-turut jadi juara pileg sejak era reformasi.
Sementara pada posisi dua sebenarnya masih menjadi perebutan antara Gerindra dan Golkar. Rully melihat, umumnya militansi lebih besar dimiliki kader Golkar. Tetapi Gerindra juga punya efek dari pencapresan ketua umumnya, Prabowo Subianto.
Lima partai lain yang berada di posisi tengah dan berpotensi masuk DPR, lanjut Rully, di antaranya PKS (3,9%); Perindo (3,9%); PAN (3,1%); PPP (2,9%); dan NasDem ( 2,5%).
"Tapi kelima partai itu butuh kerja ekstra di hari sisa (jelang pemilu) untuk lolos parliamentary threshold," katanya.
Baca juga: BJ Habibie Berharap PPP Lolos Parliamentary Threshold 4 Persen
Sementara partai lain yang disebut sangat sulit menembus ambang batas yaitu Hanura (0,9%); Berkarya (0,7%); PBB (0,2%); PSI (0,2%); PKPI (0,1%); dan Garuda (0,1%).
Sementara suara undecided voters atau belum menentukan pilihan sebanyak 20 persen.
Rully menjelaskan hasil survei di atas memiliki margin error sebanyak plus minus 2,8 persen. Artinya, akurasi hasil survei itu kemungkinan hanya bertambah atau berkurang sebesar 2,8 persen. Survei dilakukan terhadap 1200 responden yang tersebar di 34 provinsi pada 18-26 Maret 2019.
- Penulis :
- Adryan N