
Pantau.com - Ada yang menarik saat Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi dan Menteri Kesehehatan (Menkes) RI Nila Moeloek meninjau kesiapan mudik armada bus di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (26/5/2019). Dalam sidak tersebut seorang sopir bus memanfaatkan kesempatan mengungkap keluh kesahnya.
Baca juga: Sidak Terminal Kampung Rambutan, Menhub Temukan Bus Tak Layak Jalan
Sopir bus itu diketahui pengendara armada bus Kramat Jati, yang curhat kerap merasa stres dengan setoran yang tinggi setiap harinya harus ia berikan kepada pihak perusahaan. Ajang curhat ini terjadi saat ia dilakukan tes kesehatan dan tekanan darahnya mencapai 180.
"Duh, bapak abis sahur apa semalem, itu tinggi banget tekanan darah nya, stres ya?," tanya Nila mendengar laporan petugas yang melakukan pengecekkan.
"Stres bu, sama setoran, sewa (penumpang) belum ada tapi udah harus kasih setoran," ungkap sopir itu.
"Berapa emang setorannya, per hari?," tanya Nila.
"Satu juta sampai dua juta sehari, enggak ada sewa kan perusahaan enggak mau tau," jawabnya.
Lalu pertanyaan pun beralih pada berapa anak yang ia miliki, hingga himbauan asupan makanan yang harus dijaga, serta mengamanatkan petugas kesehatan untuk memberikan sopir tersebut obat.
Baca juga: Klaim Menteri PUPR Soal Trans Jawa hingga Trans Sumatera
Melihat hal itu Menhub Budi akhirnya juga ikut menasehati pentingnya sopir menjaga kesehatan, mengingat ia akan membawa penumpang nantinya.
"Soal setoran nanti, kita coba bicarakan itu. Bapak jangan makan yang manis-manis, yang manis cukup istri aja," ujarnya seraya berkelakar.
Sementara itu Nila Moeloek sendiri memastikan sebelum sopir berangkat ia harus lebih dulu dilakukan pengecekan, jika diketahui sakit parah dan tidak dapat berkonsentrasi petugas wajib melarang sopir tersebut berangkat.
rn- Penulis :
- Gilang