Pantau.com - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengatakan, partainya tetap mengusulkan 10 nama untuk menjadi menteri dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf dalam lima tahun ke depan. Menurutnya, PKB belum mengubah usulan nama tersebut.
"Ya usulan PKB tetaplah. Tapi yang harus dipahami tentu usulan itu yang mau diterima berapa itu terserah pak Jokowi," ujar Karding kepada wartawan, Selasa (30/7/2019).
Baca juga: PKB Klaim Tak Incar Kursi Jaksa Agung, tapi...
Kendati begitu, Karding menegaskan, bahwa partainya enggan menargetkan terkait posisi kursi menteri apa yang akan diisi ke depan. Menurutnya, PKB siap mengisi kursi menteri apapun yang akan ditetapkan oleh Jokowi.
"Mau ditempatkan di mana itu kewenangan pak Jokowi penuh," ungkapnya.
Lebih lanjut, saat ini pihaknya menunggu Jokowi akan menempatkan kader PKB diposisi kursi menteri apa. Menurutnya, apa pun posisi menteri yang diberi, PKB akan siap mengisi.
"Jadi saya kira kita akan menunggu saja apakah akan ada kader-kader PKB yang nanti akan dipilih untuk menjadi salah satu pembantu beliau," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PKB, Abdul Kadir Karding menilai bahwa Nahdlatul Ulama (NU) juga mempunyai peran dalam membantu pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Maka, ia menilai sudah selayaknya jatah kursi menteri untuk kader Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB harus dipisah.
PBNU sebelumnya telah menyatakan pantas mendapatkan jatah menteri karena telah membantu pemenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk periode kedua. Selain itu juga PKB sangat identik dengan PBNU.
Baca juga: Pesan PKB untuk Menteri Kabinet Mendatang: Harus Berani dan Loyal!
"Saya kira beda ya, kalau ada jatah-jatah pasti beda karena NU juga bekerja, PKB sebagai partai juga bekerja, jadi beda," kata Karding di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 5 Juli 2019.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
