
Pantau.com - Partai Demokrat ikut bersuara terkait pidato Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet di Istana Negara, yang dirilis kepada publik. Jokowi mengancam akan me-reshuffle para menteri jika bekerja biasa-biasa saja.
Wasekjen Partai Demokra Irwan menilai, apa yang telah dilakukan Presiden Jokowi merupakan sebuah kekhawatiran. "Sikap Presiden itu menyiratkan adanya situasi pemerintah kekinian sedang menghadapi banyak persoalan," kata dia, Senin (29/6/2020).
Baca juga: Presiden Jokowi Buka Opsi Reshuffle kepada Menteri yang Kerja Biasa Saja
Terlebih kata dia, saat ini Tanah Air tengah digoyang polemik RUU Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Dengan penegasan yang diberikan mantan Wali Kota Solo itu, dapat diartikan jika RUU HIP harus ditinggalkan.
"Jadi harus dihentikan, bukan ditunda (RUU HIP). Reshuffle lebih menarik daripada HIP. Ini (pernyataan Jokowi) menandakan persoalan dampak pandemi lebih utama ketimbang masalah RUU HIP," katanya.
Baca juga: KH Said Aqil Izinkan Warga NU Berkiprah di Partai Demokrat
Video arahan Presiden Jokowi tersebut baru dikeluarkan oleh Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden pada channel YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu 28 Juni 2020. Dalam arahan tersebut, Presiden Jokowi bahkan membuka opsi "reshuffle" menteri atau pembubaran lembaga yang masih bekerja biasa-biasa saja.
"Bisa saja, membubarkan lembaga, bisa saja 'reshuffle'. Sudah kepikiran ke mana-mana saya, entah buat perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, kalau bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Presiden Jokowi sambil mengangkat kedua tangannya.
- Penulis :
- Widji Ananta








