Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pangdam Tegaskan Tindak Anggotanya Jika Terlibat Kematian Pendeta Yeremia

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Pangdam Tegaskan Tindak Anggotanya Jika Terlibat Kematian Pendeta Yeremia

Pantau.com - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab menyatakan akan menindak tegas bila ada anggota TNI yang terlibat dalam kasus penembakan yang menewaskan Pdt. Yeremias Zanambani di Hipadipa Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Saat ini masih menunggu hasil penyelidikan dan bila nantinya ada anggota TNI yang terlibat maka pihaknya akan menindak tegas sesuai ketentuan yang berlaku.

"Yang pasti kami akan tindak tegas, oknum pelaku nya," kata Mayjen TNI Asaribab di Jayapura, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Komnas HAM: Ada Pengaburan Fakta Terkait Tewasnya Pendeta Yeremia di Papua

Diakui, Kodam XVII Cenderawasih sudah mengirim tim investigasi yang dipimpin Danrem 171/PVB untuk menyelidiki kasus tersebut. Seperti diketahui, Pendeta Yeremias Zanambani ditemukan meninggal di Hipadipa, tanggal 19 September lalu.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengakui belum dapat memastikan siapa pelaku penembakan yang menewaskan Pdt Yeremias sehingga pihaknya masih menyatakan pelaku nya orang tak dikenal (OTK).

"Penyidik masih melakukan penyelidikan termasuk nantinya akan dilakukan otopsi terhadap jenazah Pdt Yeremias yang dilakukan dokter independen," tutur Irjen Pol Waterpauw.

Baca juga: Yan Permenas Desak Pemerintah Bergerak Soal Temuan Kematian Pendeta Yeremia

Hipadipa sendiri merupakan salah satu distrik di wilayah Kabupaten Intan Jaya yang ditempuh sekitar delapan jam dari Sugapa menggunakan jalan darat.

Sebelumnya, Komnas HAM mengungkapkan dari hasil penyelidikan peristiwa kematian Pendeta Yeremia Zanambani pada 19 September 2020, terdapat temuan dugaan pelaku penembakan adalah Wakil Danramil Hitadipa Intan Jaya.

"Berangkat dari pengakuan korban sebelum meninggal kepada dua orang saksi, yang mengaku bahwa melihat pelaku berada di sekitar TKP pada waktu kejadian dengan 3 atau 4 anggotanya," ujar Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Mohammad Choirul Anam dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin (2/11).

Penulis :
Noor Pratiwi