
Pantau.com - Perayaan Imlek memang dikenal dengan istilah berbagi. Hal ini tentu saja dimanfaatkan para tunawisma untuk mengais rezeki di halaman Vihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat.
Seperti yang dilakukan Toni (42), pria asal Tangerang yang telah dua hari tidur di halaman Vihara. Ia rela meninggalkan dua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Toni, bersama puluhan tunawisma lainnya memang rutin mangkal di tempat itu sejak sehari menjelang Imlek hingga hari perayaan.
"Yah tidurnya di sini (di halaman), mandi di wc umum," ujar Tono kepada Pantau.com di halaman Vihara Dharma Bhakti, Jumat (16/2/2018).
Hasil mangkalnya di hari pertama Toni mengaku hanya mendapat Rp20 ribu. Berbeda dengan hari kedua, hingga pukul 14.00 WIB ia telah mengantongi uang sebesar Rp60 ribu rupiah.
Sama halnya dengan apa yang dilakukan warga Tambora Ana (47) yang tinggal di kawasan Petak Sembilan. Ia mengaku telah mangkal sejak hari pertama dan telah memperoleh Rp50 ribu. Ana membenarkan bahwa para tunawisma sepertinya datang dari berbagai pelosok.
"Semua dari mana aja suka dateng, dari kampung," tutur Ana.
Berdasarkan penelusuran Pantau.com, tunawisma tersebut memiliki latar belakang pekerjaan berbeda. Sebagian besar memiliki pekerjaan serabutan, baik dari tukang cuci, tukang bangunan hingga gali kubur.
Tak hanya uang, rezeki juga dibagikan dalam bentuk sembako, makanan, hingga nasi bungkus. Adapun metode pembagiannya dilakukan dengan cara bergiliran dengan berbaris dan ditertibkan oleh petugas keamanan.
"Kalau enggak diatur, yang bagi-bagi itu bisa mati," ujar salah seorang petugas keamanan. (Dini Afrianti Efendi)
- Penulis :
- Adryan N
