Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Perawat RS Siloam Dianiaya, Netizen Gaungkan #SavePerawatIndonesia

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Perawat RS Siloam Dianiaya, Netizen Gaungkan #SavePerawatIndonesia

Pantau.com - Tagar #SavePerawatIndonesia Sabtu pagi ini bertengger di trending topic Twitter Indonesia. Tagar itu digaungkan adalah buntut dari insiden dugaan penganiayaan perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang oleh salah satu keluarga pasien.

Penganiayaan yang diduga dilakukan olah ayah dari salah satu pasien di RS tersebut, dilatarbelakangi masalah infus. Korban yakni perawat Christina Ramauli sudah meminta maaf namun malah ditendang dan dianiaya oleh pelaku berinisial TJ. Insiden itu terekam dalam sebuah video yang kini viral di media sosial.

Aksi tak manusiawi itu pun membuat netizen geram dan menggaungkan tagar #SavePerawatIndonesia di Twitter. Dilihat Pantau.com, Sabtu pagi (17/4/2021), ada lebih dari 20 ribu cuitan yang menautan tagar tersebut.

Baca juga: Viral Perawat di Palembang Diduga Dianiaya, DPR Minta Polisi Usut Tuntas

"Aku minta tolong kalian RETWEET tweet di bawah ini ya. Aku yakin netizen pasti adil & tidak tinggal diam melihat kekerasan pada perawat/nakes lain seperti video berikut. Sudah cukup berat beban nakes selama pandemi, jangan diperberat lagi dg kekerasan seperti ini. Terima kasih," cuit salah satu nakes dalam akun Twitternya.

"Jadilah manusia dulu sebelum jadi seorang ayah. Orang yang kau sakiti juga anak dari seorang ayah yang lain. Be kind. Be human #SavePerawatIndonesia," kata netizen lainnya. "Anda punya masalah besar dengan perawat di seluruh dunia," timpal pengguna Twitter lainnya.

Menanggapi kejadian tersebut, Wakil Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena menyesalkan adanya kasus penganiayaan kepada seorang perawat tersebut.

Baca juga: Menteri PPPA Apresiasi Perda Pencegahan Perkawinan Anak di NTB

Melki agar masyarakat lebih menghargai kerja tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam merawat dan menangani pasien dengan berbagai penyakit lainnya. Terlebih lagi, saat ini mereka juga terdepan dalam penanganan pasien COVID-19.

"Kami berharap hal serupa tak terulang, untuk itu kami meminta aparat hukum untuk memproses hukum pelaku sesuai ketentuan dan fakta yang terjadi," imbuh Melki.

Ia juga mendorong agar manajeman rumah sakit dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan komunikasi yang baik kepada pasien dan keluarganya ketika sedang bertugas.

rn
Penulis :
Noor Pratiwi